Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2023, 13:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Libur lebaran Idul Fitri 2023 tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan dilakukan mulai dari pakaian, kendaraan, rencana mudik hingga mempersiapkan kondisi rumah.

Momen lebaran seringkali disebut sebagai masa konsumtif, di balik banyaknya pembelian seseorang harus tetap memiliki prioritas terkait beberapa pengeluaran jelang Idul Fitri.

Baca juga: Ini Tips Atur Keuangan Jelang Lebaran dari Pakar UGM

Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Fatkur Huda membagikan 6 pengeluaran jelang lebaran.

Pertama, menurut Fatkur adalah membayar zakat.

Zakat Fitrah sebagai kewajiban umat muslim yang harus dikeluarkan sebelum 1 syawal, sehingga pos zakat menjadi prioritas utama yang harus dipersiapkan agar tidak terlewatkan.

"Selain zakat fitrah ada juga zakat mal, apabila kita belum mengeluarkannya maka momen Ramadhan menjadi momen terbaik untuk kita mengeluarkan zakat tersebut," ungkap dia mengutip laman UM Surabaya, Kamis (13/4/2023).

Kedua, biaya mudik. Sebagai tradisi yang terjadi di Indonesia, bahwa mudik menjadi momen silaturahmi yang saat ini menjadi keharusan bagi yang merantau.

Maka kebutuhan finansial untuk kebutuhan mudik harus dialokasikan dengan baik, seperti kebutuhan biaya transportasi, makan, maupun oleh-oleh selama lebaran

Ketiga, makanan lebaran. Lebaran yang identik dengan perayaan silaturahmi menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga, maka dalam rangka menjamu tamu yang berkunjung ke rumah tentu seseorang perlu mempersiapkan kebutuhan makanan baik berupa kue maupun masakan lainnya.

"Alokasi pengeluaran ini terkadang membengkak, maka kita perlu mensiasati, salah satunya dengan memasak dan membuat kue lebaran sendiri," tutur dia.

Keempat, angpao lebaran. Pengeluran angpau ini tentu menjadi sebuah kebutuhan yang harus dilengkapi.

Baca juga: Dosen UM Surabaya bagi 5 Tips Aman Tukar Uang Baru Lebaran

Angpau menjadi tradisi yang lekat juga dengan lebaran, adanya fasilitas penukaran uang baru semakin membuat kita akan mengeluarkan angpau.

Maka, perlu direncanakan jumlah dan nominal yang harus dijadikan angpau agar ada batasan, tentu unsur merata menjadi penting dalam pemberian angpau.

Kelima, belanja pakaian. Tidak ada kewajiban memakai baju baru saat lebaran, tapi kondisi ini terkalahkan dengan tradisi yang ada di masyarakat yang seakan-akan baju baru menjadi keharusan.

"Maka apabila seseorang mengalokasikan belanja pakaian harus hati-hati dan mengontrol pengeluaran ini. Upayakan mencari pakaian yang memberikan potongan harga lebih sehingga tetap bisa menghemat," kata dia.

Keenam, yakni dana darurat. Sakalipun ini momen lebaran, kita tetap harus berpikir tentang dana darurat.

Baca juga: Guru Besar UGM: Ini 2 Faktor Masyarakat Masih Percaya Dukun

Fungsinya adalah untuk mengganti apabila terjadi persoalan selama kita mudik, upayakan dana ini dalam bentuk tunai yang tersimpan.

"Sehingga apabila kita mudik di daerah pedesaan yang jauh akses ATM maka ini menjadi solusi. Catatan bahwa dana darurat hanya dikeluarkan saat kondisi benar-benar mendesak," tukas Fatkur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau