KOMPAS.com - Salah satu penyakit yang harus diwaspadai ialah leptospirosis. Apalagi saat ini masih sering terjadi hujan yang datang tiba-tiba.
Tentu, hujan yang datang tiba-tiba setelah hari yang panas membuat kita sulit memprediksi cuaca. Cuaca yang sangat mudah berubah ini menyebabkan datangnya penyakit, termasuk leptospirosis.
Terkait hal itu, Tropmed Talk Episode 13 pada Sabtu (15/4/2023) menghadirkan dr. Risalia Reni Arisanti, MPH., seorang peneliti di Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM.
Ia menjelaskan mengenai penyakit leptospirosis dengan judul “Leptospirosis di Musim Penghujan, Bagaimana Mewaspadainya?”.
Baca juga: Dosen FKKMK UGM: Ini Penyebab Anak Terlambat Bicara
Menurutnya, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang terkandung di dalam air dan tanah, yang mengandung urine binatang (tikus, kuda, sapi).
Bakteri ini menular ke manusia melalui kulit yang terbuka akibat luka dan selaput lendir.
"Yang menjadi masalah adalah kadang-kadang seseorang tidak sadar bahwa ada luka pada bagian tubuhnya," ujar dr. Santi dikutip dari laman FKKMK UGM, Senin (17/4/2023).
Ia menjelaskan di musim penghujan ini kasus leptospirosis di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat.
Hal ini karena bakteri bisa dengan mudah menyebar melalui genangan air. "Bakteri tersebut juga bisa bertahan lebih lama di dalam air hingga ia berkembang karena mereka menyukai keadaan yang lembab," imbuhnya.
Adapun gejala leptospirosis pada awalnya mirip dengan flu (demam, sakit kepala, mata merah, nyeri pada bagian tubuh tertentu).
Hal ini yang menyebabkan banyak pasien terlambat mendapat penanganan. Bahkan tingkat kematian leptospirosis di DIY cukup tinggi, pada tahun 2023 ada 6 kematian dari 90 kasus yang dilaporkan.
"Kematian bisa terjadi karena leptospirosis yang tidak segera ditangani bisa menyerang hati, ginjal, bahkan bisa sampai menyebabkan infeksi selaput otak," jelas dr. Santi.
Sedangkan untuk cara pencegahan leptospirosis, dokter Santi menjelaskan dengan salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan ialah menjaga kebersihan sanitasi.
Selalu mencuci tangan setelah dari luar dan tidak mengonsumsi air mentah. Hal-hal seperti ini yang harus menjadi kebiasaan yang perlu digalakkan.
Baca juga: Alami Gangguan Kesehatan Mental? FKKMK UGM: Ini Pertolongan Pertamanya
"Yang terakhir, kita harus peka terhadap diri sendiri sehingga segera menyadari jika ada luka terbuka pada tubuh," tandass dr. Santi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.