Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Penyebab Ngantuk Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 28/04/2023, 14:31 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, sering mengalami ngantuk di siang hari perlu diwaspadai. Bukan hanya karena kelelahan, tetapi ada penyebab lainnya.

Jadi, ngantuk berlebihan bisa menjadi tanda peringatan kualitas tidur yang buruk, gangguan tidur, atau kondisi kesehatan lainnya.

Melansir laman Universitas Medan Area (UMA), rasa kantuk yang berlebihan ditandai dengan kesulitan untuk terjaga, atau meningkatnya keinginan untuk tidur di siang hari.

Selain itu, perasaan kantuk menjadi lebih kuat saat tidak banyak bergerak, seperti saat mengemudi kendaraan atau duduk di tempat kerja.

Baca juga: 9 Cara Atasi Ngantuk Saat Bekerja

Meskipun mengantuk adalah hal yang normal, tapi jika kantuk berlebihan terjadi setiap hari selama setidaknya tiga bulan, kamu harus waspadai.

Seringkali orang mengira kelelahan adalah penyebab ngantuk berlebihan. Namun, di balik itu mungkin ada kondisi kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan segera.

1. Sleep apnea

Apnea tidur atau sleep apnea merupakan kondisi yang berpotensi serius, di mana kamu berulang kali berhenti bernapas sepanjang tidur malam. Hal tersebut dapat membuat tubuh merasa mengantuk di siang hari.

Beberapa gejala sleep apnea yaitu:

  • Mendengkur keras dan terengah-engah saat tidur.
  • Sakit tenggorokan dan sakit kepala saat bangun tidur.
  • Kurang fokus.
  • Menjadi lekas marah.

2. Sindrom kaki gelisah

Orang dengan sindrom kaki gelisah memiliki dorongan yang tidak dapat dikendalikan untuk menggerakkan kaki. Kondisi tersebut dapat membuat sulit untuk tertidur nyenyak, sehingga mengakibatkan kantuk berlebih keesokan harinya.

Belum diketahui secara pasti penyebab sindrom kaki gelisah. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh.

Baca juga: Ini 10 Cara Mengatasi Ngantuk Saat Kerja

3. Narkolepsi

Sedang penyebab ngantuk berlebihan berikutnya yaitu narkolepsi. Kondisi ini merupakan gangguan neurologis karena otak tidak mengatur siklus tidur dan bangun dengan benar.

Di malam hari, pengidap narkolepsi akan terbangun berkali-kali (seperti insomnia). Kemudian di siang hari, mereka mengalami kantuk berlebihan pada waktu yang tidak tepat.

Orang dengan narkolepsi bahkan bisa tertidur di tengah percakapan atau saat makan.

4. Depresi

Sementara kantuk berlebihan dan perubahan jadwal tidur merupakan salah satu gejala depresi yang paling umum. Saat mengalami depresi, kamu mungkin akan tidur lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.

Jika tidur tidak nyenyak di malam hari, kemungkinan besar kamu akan mengantuk berlebihan di siang hari.

Terkadang perubahan tidur juga menjadi tanda awal depresi. Pada beberapa orang, perubahan kebiasaan tidur terjadi setelah tanda lain muncul.

5. Efek samping obat

Beberapa obat dapat menjadi penyebab ngantuk berlebihan, seperti:

  • Beberapa obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
  • Antidepresan.
  • Obat yang mengobati mual dan muntah (antiemetik).
  • Obat yang mengatasi hidung tersumbat (antihistamin).
  • Antipsikotik.
  • Epilepsi.
  • Obat untuk mengatasi kecemasan.

Baca juga: Manfaat Rendam Air Garam, Info Stikes Panti Kosala

Cara mengatasi ngantuk berlebihan

Penanganan kantuk berlebihan akan bergantung pada penyebabnya. Sebagian dokter tidak ingin meresepkan obat yang sangat adiktif untuk membantu tidur, dan orang yang menerima resep obat tidur tidak boleh meminumnya setiap hari.

Namun kantuk berlebihan bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup, untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Misalnya dengan:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
  • Membatasi asupan kafein dan alkohol.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
  • Mandi air hangat sebelum tidur.
  • Menjaga jadwal tidur yang konsisten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com