Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sifilis Naik 70 Persen, Pakar UM Jelaskan 3 Cara Pencegahan

Kompas.com - 14/05/2023, 21:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan ada kenaikan kasus sifilis hingga 70 persen di Indonesia.

Mohammad Syahril, selaku juru bicara Kemenkes menyebut bahwa kasus sifilis meningkat hampir 70 persen ini dihitung dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni 2018 sampai 2022 kemarin.

Sifilis atau penyakit raja singa adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri.

Penyakit sifilis atau juga dikenal dengan penyakit raja singa adalah Penyakit Menular Seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM), Surabaya, Idham Choliq menyebut ada efek kesehatan yang serius dari sifilis bila tanpa pengobatan yang memadai.

Baca juga: Pakar UM: Batas Aman Makan Mi Instan, Paling Banyak 2 Kali Seminggu

Menurutnya, penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya di alat kelamin, rektum atau mulut.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa.

“Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka sifilis, yang dikenal sebagai chancre. Chancre dapat terjadi pada sekitar penis, vagina, anus, rektum, dan bibir atau mulut,”kata Idham dilansir dari laman UM Surabaya.

Idham juga menyebut, sifilis dapat menyebar selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Orang hamil dengan sifilis juga dapat menularkan infeksi kepada anaknya yang belum lahir.

“Waktu rata-rata antara tertular sifilis dan awal gejala pertama adalah 21 hari. Namun, ini dapat berkisar dari 10 hingga 90 hari,” tegasnya.

Baca juga: Guru Besar UGM: Ikan Wader Terancam Punah, Ini Faktornya

Tips mencegah penyakit sifilis

Idham juga membagikan tips menghindari atau mencegah penyakit sifilis.

Pertama, setia dengan satu pasangan atau monogami. Idham menegaskan, menjalin hubungan monogami jangka panjang dengan pasangan yang tidak menderita sifilis, ini merupakan satu-satunya cara untuk mencegah sifilis

Kedua, penggunaan kondom. Kondom bila digunakan dengan benar setiap kali seseorang berhubungan seks dapat mengurangi risiko terkena atau menderita sifilis.

"Kondom menawarkan perlindungan saat kondom menutupi area yang terinfeksi atau tempat yang berpotensi terpapar. Namun, penularan sifilis dapat terjadi dengan lesi yang tidak tertutup oleh kondom," jelasnya.

Ketiga, menghindari hubungan dengan penderita sifilis. Menghindari sifilis adalah dengan tidak melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan penderita sifilis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau