Gangguan mental tersebut seperti timbulnya kecemasan dan depresi. Body shaming dapat menyebabkan tingkat kecemasan yang tinggi dan gejala depresi.
Marini mengatakan, individu yang secara terus-menerus dikritik atau diejek tentang penampilan fisik mereka cenderung mengembangkan rasa cemas, perasaan malu yang berkelanjutan, dan bisa rentan terhadap gangguan kecemasan atau depresi.
Dia menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi hal ini.
Pertama, menjauhkan diri dari lingkungan atau orang-orang yang memperkuat body shaming.
Kedua, fokus pada kelebihan seperti, bakat, keterampilan, dan pencapaian yang non-fisik.
Baca juga: Jadwal Lengkap UTBK SNBT 2023 Gelombang II, Cek di Sini
Ketiga, temukan individu atau kelompok yang dapat menjadi sumber dukungan dan pemahaman.
"Bergabunglah dengan komunitas online atau offline yang mendukung citra tubuh positif dan saling menguatkan," ungkap dia.
Mengatasi body shaming adalah proses yang membutuhkan waktu dan upaya. Ingatlah bahwa seseorang berhak untuk merasa nyaman dan menerima diri sendiri dengan penuh kasih sayang.
"Konsultasikan dengan profesional jika merasa dampak body shaming sangat berat atau mempengaruhi kesejahteraan secara signifikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor," tukasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.