Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang dan Peringati 25 Tahun Reformasi, KPG Gelar Nobar Laut Bercerita

Kompas.com - 18/05/2023, 10:00 WIB
Valencia Putri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih dalam suasana peringatan 25 Tahun Reformasi, Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menghadirkan acara Nobar Offline ke-4 "Laut Bercerita", Selasa (16/5/2023) di Bentara Budaya, Jakarta.

Film pendek “Laut Bercerita” diadaptasi dari novel “Laut Bercerita” oleh Leila S.Chudori atas ide Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Cineria Films.

Lewat buku dan film pendek, Laut Bercerita menggugah kesadaran sejarah kelam Reformasi 1998.

Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku

Film pendek ini meluncur bersama novelnya pada 12 Desember 2017 disaksikan para aktivis 1998, orangtua korban, kawan-kawan dari IKOHI dan Kontras, serta komunitas sastra dan film.

Mereka yang terlibat di dalam film ini melakukannya dengan sukarela dan kepercayaan bahwa perlu banyak pengorbanan untuk mencapai gerakan Reformasi, yang berbuah mundurnya Soeharto Mei 1998 lalu.

Acara ini juga ditujukan untuk mengenang 13 mahasiswa dalam tragedi tersebut, diharapkan saat membaca laut bercerita bisa mengingat dan mengenang kejadian tersebut walaupun tidak turut merasakan kejadian tersebut tapi pembaca dan penonton bisa berempati melalui bacaan dan informasi tersebut.

Selain menggelar acara Nobar Offline, ada pula sesi diskusi tentang bagaimana Laut Bercerita diproses menjadi film, latar belakang penulisan cerita Laut Bercerita, dan pengalaman saat melakukan wawancara dengan aktivis terkait tragedi tersebut.

Wisnu Darmawan selaku Produser untuk Laut Bercerita menceritakan awal mula film pendek dibuat karena untuk memeriahkan acara launching buku. "Terbesit untuk membuat acara launchingnya bagaimana, lalu diusulkan untuk membuat film pendek agar lebih menarik," ucap Wisnu.

Baca juga: 8 Rekomendasi Buku Self Improvement Populer Asal Korea Selatan

Awalnya Laut Bercerita akan memakai proses syuting menggunakan kamera DSLR biasa, tetapi karena menyayangkan cerita yang dibuat sangat bagus, Laut Bercerita dieksekusi dengan lebih serius dan profesional.

Kemudian, Sutradara Laut Bercerita, Pritagita Arianegara menambahkan kesan yang ingin diangkat melalui diskusi bersama dengan Leila S. Chudori selaku penulis buku dan penulis skenario.

"Jadi langsung bertanya juga bagaimana mbak Leila ingin diangkat seperti apa ke filmnya, lalu bilang nya ingin penjara bawah tanah, tadinya mau ke arah penyiksaan tapi karena keterbatasan jadinya menggunakan penjara bawah tanah," jelas Prita.

"Saya menawarkan bagian rumah bagaimana, lalu mbak Leila menuliskan cuplikan skrip yang bagus banget, saya dimudahkan karena penulis novel dan skenario nya sama," tambahnya.

Dalam buku Laut Bercerita terdapat juga penggalan puisi yang sangat khas yaitu "Matilah engkau mati, kau akan lahir berkali-kali", Leila menjelaskan asal-usul penggalan puisi yang ada dalam novel tersebut.

Baca juga: 6 Jalur Mandiri PTN 2023 Tanpa Uang Pangkal: UGM, UI, ITS, hingga UIN

"Matilah engkau mati, kau akan lahir berkali-kali, ini berasal dari potongan puisi penyair, itu puisi hadiah untuk saya dan tidak ada di internet sebelumnya," ungkap Leila.

"Kita dalam situasi apapun pasti lahir kembali, bisa melalui berbagai trauma, tragedi, negeri ini seperti itu juga, tapi kemudian kita pasti lahir kembali. Waktu itu diskusi kita banyak dengan senior, saya mendengarkan saran mereka, ketika menulis ini sudah dari awal ingin merepresentasikan penculik dan tidak kembali tapi jiwa nya masih hidup," tambahnya.

Lilik HS yang merupakan mantan aktivis menceritakan perasaannya saat menonton film Laut Bercerita.

"25 tahun peristiwa itu, buat saya sangat momentum, seperempat abad seperti tidak terasa sudah selama itu. Beberapa kali menonton tetap sesek. Terbayang kawan-kawan saya pada saat itu, dan 13 mahasiswa itu, yang empat nya adalah kawan dekat saya. Saya bisa berdiri disini bercerita disini, meskipun fiksi tapi berbasis pada fakta, penangkapan penyiksaan, balok es, titik-titik air yang sangat sering diceritakan oleh teman-teman saya, mereka masih hidup atau tidak. Jika kita bilang meninggal, kita tidak pernah tau dan tidak ada bukti, apabila dibilang masih hidup tetapi mereka tidak kembali," ucap Lilik.

Baca juga: PPDB Jawa Barat 2023: Cek Syarat, Kuota, Jalur, dan Jadwal yang Dibuka

Lilik juga menambahkan keresahan saat mengingat teman-temannya yang terlibat dalam tragedi tersebut.

"Sebenarnya kawan-kawan ini saya harus menyebutnya apa, setiap teman-teman ulang tahun hanya bisa mengucap, semoga kau selalu bahagia dimanapun kau berada karena hanya bisa itu yang bisa diberikan. Selalu saya merasa merefleksikan bukan hanya soal kawan-kawan saya tapi ingat mewakili ibu-ibu teman saya. Saya menyaksikan satu persatu ibu teman-teman yang meninggal, masih mending kalau tau anaknya meninggal karena apa, agar saya bisa mendoakan dengan layak, itu paling menyakitkan," jelas Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau