KOMPAS.com - Penyakit asma merupakan peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan dan hipereaktivitas saluran napas.
Asma dapat mengenai semua umur, namun lebih sering pada usia anak dan dewasa muda.
Dokter Spesialis Paru RS UNS (Universitas Sebelas Maret) Dr. Hendrastutik A dan Dokter Spesialis Paru RS UNS dr. Brigitta Devi Anindita memberikan informasi mengenai gejala asma hingga cara mencegahnya.
Hendrastutik mengatakan, gejala asma seperti terjadi batuk, sesak napas, napas berbunyi (mengi), dan dada terasa berat.
Baca juga: Cara Kenali Toko Online Bodong di Instagram ala Pakar UM Surabaya
Hendrastutik menjelaskan, gejala asma mempunyai ciri khas. Seperti, sering kali timbul bila ada faktor pencetus, dapat berulang dan diantaranya ada periode bebas serangan.
"Sering memburuk pada malam hari atau dini hari, dapat reda dengan pengobatan dan terkadang dapat reda tanpa pengobatan," papar Hendrastutik.
Dokter Spesialis Paru RS UNS dr. Brigitta Devi Anindita menambahkan, untuk mencegah dan mengendalikan asma bisa dilakukan lewat beberapa cara, yakni:
1. Menghindari penggunaan kasur dan bantal kapuk.
2. Menggunakan kasur dan bantal sintesis.
3. Mengganti sprei secara teratur (setidaknya seminggu sekali).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.