KOMPAS.com - Di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), ada banyak jurusan yang bisa diambil. Salah satunya kursus teknisi Air Conditioner (AC).
Tentu, kursus ini guna menghadirkan teknisi AC yang kompeten. Kursus teknisi AC juga merupakan termasuk ke bidang keterampilan perangkat elektronik.
Lantas, materi apa saja yang dipelajari jika ingin menjadi teknisi AC? Melansir laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Kamis (1/6/2023), Made Ernita Kurniawati selaku Direktur LKP BPLE Tiara Course Bali memberikan penjelasan.
Adapun materi ini merupakan teknisi AC level 3 yang berdasarkan standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).
Baca juga: Tertarik Vokasi? Politeknik ATMI Surakarta Masih Buka PMB Gelombang 3
Tentu penguasaan keterampilan dalam menggunakan alat kerja dan alat ukur penting dalam pekerjaan teknisi AC karena hal ini adalah materi dasar.
Dengan memahami materi tersebut, teknisi akan mudah melakukan tugas pemeliharaan, perbaikan, atau instalasi dengan efisiensi dan keakuratan yang tinggi.
Kemahiran ini juga membantu memastikan keselamatan kerja yang tepat saat menggunakan alat-alat tersebut.
Keterampilan dalam brazing umumnya berkaitan dengan proses penyambungan pipa refrigeran pada sistem AC. Teknisi AC perlu mengatur suhu dan aliran gas pada alat brazing, seperti torch brazing atau brazing kit.
Pengaturan yang tepat sangat penting untuk mencapai suhu yang diperlukan untuk brazing yang baik.
Baca juga: 4 Cara Merawat Bunga Anggrek, Info Ditjen Vokasi
Agar sistem AC berjalan dengan baik maka diperlukanlah teknisi AC yang mampu dalam proses instalasi dan pemasangan yang tepat. Maka dari itu, ini adalah salah satu materi inti yang diberikan di kursus.
Contohnya adalah seperti meletakkan dan memasang unit indoor dan outdoor dengan benar, memasang pipa refrigeran dan saluran drainase, menghubungkan kabel dan pengaturan listrik, serta memasang semua komponen tambahan seperti filter dan perangkat pengendali.
Ternyata, seorang teknisi AC juga harus mampu mengidentifikasi masalah yang umum terjadi pada AC, seperti kebocoran refrigeran, masalah listrik, atau kerusakan komponen, serta metode perbaikan yang tepat.
Selain itu, kemampuan dalam memperbaiki komponen yang tidak berfungsi dengan baik adalah keterampilan penting dalam memperbaiki kerusakan AC.
Ini bisa melibatkan penggantian komponen yang rusak seperti kompresor, fan motor, kapasitor, atau saklar.
Kemampuan dalam menggunakan alat-alat yang diperlukan untuk perbaikan, seperti soldering, penggilingan, atau penggantian, juga sangat diperlukan.
Seorang teknisi AC perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang risiko dan bahaya yang terkait dengan pekerjaannya.
Ini termasuk pemahaman tentang bahaya listrik, bahaya bahan kimia seperti refrigeran, risiko kebakaran, bahaya jatuh, atau paparan bising dan debu. Dengan pemahaman ini, seorang teknisi dapat mengidentifikasi dan menghindari situasi berpotensi berbahaya.
Baca juga: Cara Membuat Donat Lezat dan Bisa Dijual, Info Ditjen Vokasi
Selain materi hard skills yang dipelajari, di kursus teknisi AC juga mempelajari mengenai soft skills. Contohnya adalah bagaimana seorang teknisi AC bisa bekerja sama dengan tim dan pelanggan.
Dengan memiliki komunikasi yang baik, hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas kompetensi yang dimilikinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.