Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog ITS: Ada 3 Cara Menghadapi Kecemasan Berlebihan

Kompas.com - 07/06/2023, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Terkadang, seseorang sering merasa cemas. Tapi jika sampai berlebihan itu yang tidak baik. Sebab bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bahkan pikiran kita akan terganggu dan membuat tidak nyaman. Maka dari itu, seseorang harus bisa bersahabat dengan rasa cemas agar tidak berlebihan.

Psikolog Medical Center Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Fatimatuzzakiyah, SPsi., MPsi., Psikolog., membagikan tipsnya.

Di Indonesia, hasil survei Indonesia Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menyebutkan bahwa gangguan cemas—gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas merupakan gangguan yang paling banyak diderita oleh remaja umur 10 hingga 17 tahun.

Baca juga: Ini Desain Jembatan Mitigasi Bencana Inovasi Mahasiswa ITS, Simak Keunggulannya

Menurut artikel dari Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, fobia sosial atau kecemasan sosial merupakan kecemasan akibat merasa selalu diperhatikan.

Akibatnya, seseorang akan merasakan ketidaknyamanan dan stres akibat ekspektasi dirinya akan bertindak tidak tepat dan mendapatkan kesan negatif dari sekitarnya pada suatu situasi sosial.

Menanggapi hal tersebut, Zakiyah mengungkapkan, kecemasan sejatinya merupakan hal yang wajar untuk dimiliki setiap orang.

Hal ini merupakan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan.

Namun sayang, dengan adanya perkembangan internet dan keterbukaan informasi saat ini, tidak jarang seseorang malah mengantisipasi hal-hal kurang penting yang kelak menimbulkan kecemasan sosial.

Adapun kecemasan dapat dikategorikan berlebih jika telah memengaruhi kesehatan mental. Pengaruh ini terlihat jika aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa ITS, Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar Diesel

Misalnya tugas yang tidak terselesaikan, tidur tidak nyenyak, serta datangnya demotivasi dalam hidup.

"Tanda-tanda ini dapat menjadi indikator bahwa kecemasan yang kita rasakan telah berlebih dan memerlukan tindakan untuk meluruskannya kembali," ujarnya dikutip dari laman ITS, Minggu (4/6/2023).

Cara menghadapi kecemasan berlebihan

Meski demikian, guna menghadapi kecemasan berlebihan terdapat tiga tahapan yang dapat digunakan, yakni:

1. Tahapan yang pertama adalah dengan memvalidasi keberadaan perasaan tersebut dengan mengakui bahwa perasaan tersebut nyata.

"Menyadari bahwasanya kita sedang cemas akibat suatu hal dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki kecemasan," imbuh dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Pendaftaran Beasiswa S1 Al-Azhar Mesir 2025 Tutup Hari Ini, Segera Daftar

Pendaftaran Beasiswa S1 Al-Azhar Mesir 2025 Tutup Hari Ini, Segera Daftar

Edu
Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Unhas, Cek Rincian UKT dan Uang Pangkalnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Unhas, Cek Rincian UKT dan Uang Pangkalnya

Edu
Cara Daftar SMMPTN-Barat 2025 di 28 PTN, Klik pendaftaran.smmptnbarat.id

Cara Daftar SMMPTN-Barat 2025 di 28 PTN, Klik pendaftaran.smmptnbarat.id

Edu
Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau