KOMPAS.com - Terkadang calon mahasiswa masih bingung dalam menentukan jurusan kuliah. Apakah mengutamakan minat atau prospek kerja?
Biasanya, calon mahasiswa akan memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat. Sehingga ketika kuliah akan menjalani dengan baik.
Tetapi, memilih jurusan kuliah harus dipikirkan dengan matang. Bahkan ketika masih duduk di bangku sekolah SMA/SMK/sederajat.
Terkait jurusan kuliah, Psikolog Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Afia Fitriani, S.Psi., M.Psi., Psikolog., memberikan penjelasannya.
Baca juga: 8 Jurusan Kuliah untuk Anak Bahasa, Tertarik?
Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan prodi atau jurusan kuliah, misalnya saja mengenali minat, bakat, dan potensi bidang kerja.
1. Siswa dapat mulai mengenali minat mereka terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menelaah hobi yang dimiliki ataupun aktivitas lain yang digemari.
Hobi tersebut dapat siswa jadikan opsi tentang hal yang ingin mereka dalami lebih jauh. Tuliskan hobi-hobi tersebut berdasarkan prioritas.
2. Gali bakat yang dimiliki. Minat siswa perlu didukung dengan adanya bakat. Afia menjelaskan, salah satu caranya dengan melihat rekam jejak nilai akademik selama bersekolah.
Tugas-tugas dari setiap aktivitas yang berhasil dikerjakan dengan baik juga bisa mengindikasikan keberadaan bakat.
Baca juga: Jurusan Kuliah untuk Anak IPA Berikut Prospek Kerjanya
Selain itu, mengetahui bidang-bidang ilmu yang dipahami siswa juga dapat mempermudah mereka. Tuliskan juga bakat yang sudah dikenali berdasarkan prioritas.
3. Cari informasi prodi dan bidang kerja berdasarkan pemetaan minat dan bakat telah ditelusuri sebelumnya.
Siswa dapat menilai prodi dan bidang kerja mana yang mungkin dapat ditekuni nantinya. Tuliskan kembali informasi tersebut berdasarkan prioritas.
4. Simpulkan urutan prioritas prodi pilihan tersebut berdasarkan minat, bakat dan pengetahuan tentang prodi yang sudah diketahui.
Kesimpulan ini nantinya dapat mempermudah siswa mengetahui seperti apa prodi yang sesuai dengan dirinya.
Afia mengatakan perlu adanya dukungan oleh orangtua, terutama dalam memberikan motivasi. Tujuannya agar anak tetap memiliki kepercayaan diri dan makin bersemangat dalam menjalankan proses seleksi.
Dukungan dapat diberikan dengan menjalin komunikasi yang intensif. Baiknya komunikasi intensif ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum proses seleksi.
Misalnya mendiskusikan proses, persiapan, bahkan kegalauan yang sedang dirasakan oleh anak.
Baca juga: Pahami Dulu 7 Hal Ini Sebelum Memilih Jurusan Kuliah
"Upayakan komunikasi yang dilakukan tidak menekan, tidak membuat stres. Orangtua itu sebaiknya memberikan kesempatan bagi anak untuk menyampaikan keinginannya atau kegalauannya," ujar Afia, dilansir dari laman UNS.
Tentunya, tugas orangtua adalah memberikan alternatif solusi untuk permasalahan yang dihadapi anak atas kebingungannya. Orangtua perlu menghindari perilaku menilai secara buruk keinginan anak terkait prodi pilihannya.
Terkadang calon mahasiswa masih dilema antara mengutamakan minat atau prospek kerja. Menanggapi hal ini, Afia menyarankan agar tidak memilih prodi hanya melihat prospek kerja semata.
Baginya, pekerjaan yang berpotensi saat ini belum tentu berpotensi juga di masa yang akan datang.
Maka dari itu, peran minat menjadi hal yang penting. Penting bagi siswa menyukai pekerjaannya kelak. Minat tersebut harus didukung dengan bakat sebagai penguat siswa dalam berkarya dengan baik.
"Jika kita menikmati apa yang kita kerjakan, ini disebut minat. Dan apa yang kita kerjakan menunjukkan hasil yang baik, inilah yang disebut sebagai bakat," kata dia.
"Maka karier kita itu akan berkembang, bagaimanapun prospek pekerjaan kita nantinya," jelasnya.
Baca juga: Cek 7 Jurusan Kuliah yang Gampang Cari Kerja
Atau jika memang masih mengalami kesulitan, maka siswa dapat mengenali minat dan bakat siswa adalah melalui tes psikologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.