KOMPAS.com - Berbagai macam kasus tindakan tak bermoral masih sering terjadi. Misalnya saja perundungan, pelecehan seksual bahkan tindak kekerasan.
Tindakan seperti itu terjadi pada anak-anak, baik itu sebagai pelaku atau korban. Karenanya, dibutuhkan pendidikan yang baik dan benar agar kelak tumbuh menjadi anak yang baik.
Terkait hal itu, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) mengadakan Seminar Anak Nasional LMI dengan topik Darurat Moral Anak; Tanggung Jawab Siapa?. Seminar itu membahas cara mengasuh anak sesuai dengan usia.
Menurut Rudi Cahyono, MPsi., Psikolog., dosen Psikologi Unair, para orangtua perlu mengetahui dua teori perkembangan anak.
Baca juga: 5 Kebiasaan Orangtua Berdampak pada Perkembangan Anak
Pertama, perkembangan moral yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu pre-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.
Dijelaskan, pada tingkat pre-konvensional, anak usia 6-10 tahun berorientasi pada hukuman, ketaatan, dan instrumental.
Pada tingkat konvensional, anak usia 10-15 tahun berorientasi pada aspek sosial.
Adapun tingkat pasca-konvensional, anak usia 15 tahun ke atas berorientasi pada aspek kontrak sosial dan prinsip etis universal.
"Tidak semua usia atau jenjang anak bisa menerima cara yang sama dalam belajar moral atau dalam membentuk dirinya secara moral, beda-beda," ujar Rudi, seperti dilansir dari laman Unair, Senin (21/8/2023).
Untuk perkembangan kognitif anak yang terdiri dari empat tingkatan, yakni:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.