KOMPAS.com - Bagi sebuah keluarga, memiliki anak adalah suatu anugerah. Tetapi, terkadang ada pula yang belum siap dengan kehadiran anak.
Terlebih bagi seorang ibu muda, merasakan baby blues syndrome. Apa itu baby blues syndrome?
Dilansir dari laman Repository Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), ini pengertian, gejala dan penyebab baby blues.
Tentu, hal ini penting dipahami oleh seorang ibu serta keluarganya. Agar di dalam sebuah keluarga benar-benar siap menerima kehadiran buah hati.
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Lilin Aromaterapi, Bisa untuk Menenangkan Bayi
Syndrome baby blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu sejak hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan pasca persalinan.
Adapun baby blues syndrome ini sering terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk pada hari ke tiga dan ke empat.
Selain itu, baby blues syndrome atau stres pasca melahirkan merupakan suatu kondisi umum yang sering di alami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50 persen ibu baru.
Atau, baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati, namun disertai oleh perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan secara psikis pada sang ibu tersebut.
1. Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab.
2. Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran.
3. Tidak memiliki atau sedikit tenaga.
4. Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga.
Baca juga: Ners Unair: Ini Pentingnya ASI Eksklusif pada Ibu dan Bayi
5. Menjadi tidak tertarik dengan bayi atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir terhadap bayinya.
6. Tidak percaya diri.
7. Sulit beristirahat dengan tenang.