Ini Jawaban Terbaik Saat Ditanya tentang Motivasi di Wawancara Kerja

KOMPAS.com - Salah satu tahapan penting saat melamar sebuah pekerjaan adalah proses wawancara dengan pihak rekruter.

Berbagai pertanyaan bisa diajukan. Mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman saat berada di bangku kuliah, gaji yang diinginkan hingga pertanyaan tentang motivasi terhadap pekerjaan.

Jika kamu fresh graduate atau lulusan baru dan akan menghadapi wawancara kerja, informasi ini perlu kamu perhatikan.

Dilansir dari laman karir Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (5/9/2023) pertanyaan terkait motivasi kerja ini bisa diajukan dalam berbagai bentuk.

Baca juga: 12 Kampus Swasta di Jateng dan Jabar Terakreditasi Unggul BAN-PT

Jawaban terbaik tentang motivasi saat wawancara kerja

Seperti "Apa yang memotivasi Anda?", "Pekerjaan apa yang Anda sukai?" atau "Apa yang Anda sukai?".

Pertanyaan tersebut diajukan pihak rekruter bukan tanpa alasan. Dengan pertanyaan tersebut, perusahaan akan mengetahui kelebihan dan kekurang yang kita miliki.

Selain itu, pertanyaan ini bisa membantu perusahaan memahami bagaimana mereka perlu memotivasi karyawannya jika kelak kamu bergabung di perusahaan tersebut.

Jawaban yang disampaikan, menunjukkan bahwa kamu dapat berkomitmen untuk tugas, hobi, atau antusiasme tertentu.

Pastikan kamu memberikan jawaban dengan sungguh-sungguh dan tampil percaya diri saat wawancara kerja.

Berikut tips untuk menjawab pertanyaan motivasi dari pihak rekruter saat proses wawancara kerja.

1. Pilih kegiatan yang benar-benar kita sukai

Cara pertama jika menghadapi pertanyaan tentang motivasi atau tentang ketertarikan adalah dengan memberikan jawaban mengenai kegiatan yang benar-benar disukai.

Ceritakan hal tersebut dengan percaya diri. Misalnya jika kamu gemar berolahraga, mengikuti kegiatan sosial, atau hal lainnya. Pastikan kamu memberikan jawaban dengan semangat dan antusias. Sehingga pihak rekruter akan ikut tertarik dengan hal yang kita sukai.

Jika kamu memiliki sesuatu yang disukai dan sejalan dengan bidang pekerjaan tentunya hal itu menjadi nilai lebih. 

Baca juga: Cerita Taufik, Kerjakan Skripsi 3 Bulan 20 Hari, Lulus IPK 3,96