3. Lakukanlah pijat jantung (RJP). Penyelamat awam tidak dapat menilai dengan akurat apakah korban memiliki denyut nadi.
Tindakan RJP dapat dihentikan apabila korban kembali sadar, dinyatakan meninggal atau membahayakan penolong.
4. Jika terdapat pendarahan pada tubuh korban, maka penolong dapat menekan area yang luka dengan menggunakan kain atau tisu yang bersih untuk menghentikan perdarahan.
Dokter Gagas juga mengatakan jika korban masih menggunakan helm, maka penolong dapat mengeluarkan helm korban dengan beberapa cara.
Apabila helm berbentuk telur (egg shaped) maka tekniknya, menarik helm keatas penolong dan kesamping untuk menghindari tersangkut di telinga.
Sedangkan untuk helm full face, maka tekniknya diawali dengan melepas kaca. Kemudian mengangkat sisi bawah miring ke depan, diikuti penarikan dengan arah berlawanan dari gerakan pertama.
Baca juga: Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya, Peribahasa Cocok bagi Mahasiswi UMM Ini
"Sangat penting menjaga ketenangan dan mengurangi gerak bagi semua penolong. Pertahankan stabilitas kepala dalam rangka menjaga jalan nafas dan inline dari posisi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.