Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unesa Bagikan Tips Bijak Bermedsos bagi Pelajar

Kompas.com - 17/09/2023, 08:59 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelajar zaman sekarang tidak bisa dipisahkan dengan kemajuan teknologi. Termasuk keberadaan media sosial (medsos).

Namun dalam menggunakan media sosial, pelajar juga harus bersikap bijaksana. Dekan FISH yang diwakili Silkania Swarizona mengatakan, di era kemajuan digital saat ini, seseorang harus menjadi cakap digital.

Permasalahan yang acap kali muncul seperti intoleran dan radikalisme, bisa teratasi dengan meningkatkan kualitas literasi digital.

Para siswa diharapkan mau belajar bersama menjadi pelajar yang cakap digital. Selain itu juga mampu menjadi representative pelajar cakap digital agar bisa berkolaborasi dengan siswa dari sekolah lain untuk berbagi ilmu yang diperoleh.

Baca juga: Lulusan SMA/MA Bisa Daftar Akpol Berpangkat Ipda, Berikut Syaratnya

Pelajar perlu bijak bermedia sosial

Menurut Silkania, kemajuan teknologi digital membawa dampak positif juga negatif. Namun sayangnya, dampak negatif seperti kecanduan konsumsi layar ponsel, stres atau gangguan mental health lebih sering timbul ketimbang dampak positifnya.

"Di dunia digital seringkali secara tidak sadar seseorang seenaknya melontarkan komentar bernada benci, body shaming, maupun tindakan bullying lainnya dikarenakan tidak mengerti apa sebenarnya makna dari belajar literasi digital, cakap digital," terang Silkania seperti dikutip dari laman Unesa, Sabtu (16/9/2023).

Literasi digital, lanjut dia, merupakan kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, berkomunikasi, mengevaluasi, dan membuat informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital.

Baginya, hidup di dunia maya tidak berbeda dengan kehidupan nyata. Keduanya harus menerapkan nilai-nilai Pancasila.

"Sesederhana tidak menghina orang lain, menghormati agama orang lain, tidak menghina karya orang lain, hal itu masih sering dilakukan secara tidak sadar oleh masyarakat penikmat media sosial saat ini," ungkapnya.

Baca juga: Apakah Lulusan SMK Bisa Masuk Akmil atau Akpol?

Menjadi masyarakat digital atau biasa disebut digital citizenship harus punya tiga hal, yakni:

1. Critical thinking

Pertama, critical thinking, yang berarti menjadi masyarakat digital harus bisa berpikir kritis terhadap apa yang diunggah atau diunduh dari internet.

"Ketika ada informasi yang diragukan kebenarannya, kemudian seseorang pergi melihat dan mencari informasi dari berbagai perspektif. Itu salah satu bentuk kritis dalam menyikapi suatu fenomena," jelasnya.

2. Being safe

Kedua, being safe yang berarti memperhatikan keamanan dan data pribadi. Bukan hanya dalam keamanan digital, tentang memposting apapun, juga harus hati-hati.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Guru-guru Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan di Sekolah dalam Setahun Terakhir

Edu
Dana KIP Kuliah Bisa Cair Jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDIKTI

Dana KIP Kuliah Bisa Cair Jika Mahasiswa Penerima Sudah Terdata di PDDIKTI

Edu
Menpan RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Menpan RB Tegaskan Sanksi bagi Peserta SKD CPNS 2024 yang Pakai Calo

Edu
'ITC Leadership Conclave 2024': Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

"ITC Leadership Conclave 2024": Pemimpin Jadi Kunci Transformasi di Era Ketidakpastian

Edu
Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Guru Besar Kehormatan Unair, Prof Sunarto Dilantik Jadi Hakim Ketua MA

Edu
Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara 'Online'

Dua Cara Cek Hasil Skor SKD CPNS 2024 secara "Online"

Edu
Pendidikan di Jerman Fokus Bangun 'Skill' Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Pendidikan di Jerman Fokus Bangun "Skill" Mahasiswa, Aljerin: Lebih Dibutuhkan Industri

Edu
Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Sosok William, Siswa SMA yang Teliti Kacang Koro untuk Diabetes dan Malnutrisi

Edu
Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Skill Data Science Banyak Dibutuhkan, DQLab Buka Pelatihan Excel hingga Koding Gratis

Edu
Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Pemerintah Libatkan Siswa SMK dalam Program Konversi Kendaraan BBM ke Listrik

Edu
Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Bahlil Lahadalia Lulus Doktor 1 Tahun 8 Bulan, UI: Masa Studi Sesuai Aturan

Edu
Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Tingkatkan Kualitas Generasi Muda Indonesia, Alumni Jerman Deklarasikan Aljerin

Edu
Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Pengabdian Masyarakat FPPsi UNJ Perkuat Pembelajaran Kreatif Guru di Garut Jabar

Edu
'Open House YWAMJP' Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

"Open House YWAMJP" Angkat Tema Pembelajaran Digital dan Keunggulan Global

Edu
Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Pemisahan Kemendikbud Memiliki Tantangan dalam Komunikasi dan Koordinasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau