Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2023, 13:21 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam tugasnya untuk mendidik dan mengajar murid, seorang guru kerap kali menemukan tantangan lantaran kondisi tiap murid yang berbeda-beda.

Setiap anak memiliki latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Beberapa murid tumbuh dalam kondisi yang serba berkecukupan dan ada dalam lingkungan penuh cinta kasih. Namun, sebagian ada yang tumbuh dalam lingkungan penuh keterbatasan.

Bisanya, anak yang tumbuh di lingkungan kurang ekonomi bahkan kasih sayang dari orangtua tumbuh menjadi anak yang kesulitan untuk menemukan kepercayaan diri, kurang bersemangat, susah diatur bahkan kerap minta perhatiannya berlebihan dengan cara membuat masalah. Tak jarang mereka menguji kesabaran guru maupun orangtua.

Baca juga: Pelatihan Manajemen P5, Guru Jabar Diajak Siap Hadapi Tantangan 3 Dosa Besar Pendidikan

Anak-anak yang seperti ini, dinilai memerlukan kasih sayang dan dukungan yang lebih dari seorang guru.

Masalahnya, kondisi ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menunjukkan rasa cinta kasihnya.

Praktisi pendidikan yang juga Founder Yayasan Guru Belajar, Najelaa Shihab menjelaskan bahwa anak-anak dengan kondisi seperti ini harus dihadapi dengan teknik memberdayakan.

“Jadi, teknik utama adalah memberdayakan. Bagaimana pengalaman di kelas, pengalaman di sekolah, itu jadi pengalaman di mana mereka kemudian bisa membuat pilihan-pilihan, merasa didengarkan, punya tempat yang aman, punya lingkungan yang nyaman, dan sebagainya," jelas Najelaa di Kemendikbud, Sabtu (16/09/2023).

Baca juga: ParagonCorp Jaring 2.000 Guru Penggerak di Wardah Inspiring Teacher 2023

Anak-anak yang ada dalam kondisi ini, terang Najelaa, jarang mendapatkan hal-hal tersebut. Mereka biasanya tidak didengarkan dan berhadapan dengan pola pengasuhan yang penuh tekanan dan kekerasan.

"Teknik ini sebenarnya kembali pada bagaimana cara untuk memanusiakan manusia, yang merupakan pondasi awal dalam berinteraksi dengan anak-anak dari usia berapa pun," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com