KOMPAS.com - Nasionalisme dan emansipasi perempuan adalah dua isu yang memegang peran esensial dalam membentuk individu yang berkomitmen terhadap kemajuan bangsa dan kesetaraan gender.
Dua isu inilah yang coba diangkat oleh Regina Art Monologue Project guna mengedukasi nilai-nilai penting yang berkaitan dengan isu ini. Pertunjukan ini juga berupaya memperkaya penonton dengan nilai kehidupan, budaya, dan keindahan seni.
Baca juga: Salah Kaprah Nasionalisme dalam Pendidikan
Pementasan ini akan menampilkan dua monolog. Pertama monolog yang berjudul "Besok Atau Tidak Sama Sekali" oleh Wawan Sofwan, yang menggambarkan perjuangan batin Soekarno sebelum proklamasi.
Lalu, monolog berjudul "Cotton Candy" karya E.D.Jenura yang akan dipentaskan oleh Joane Win, mengisahkan perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi trauma.
Pertunjukan dua monolog dari Regina Art Monologue Project ditujukan untuk penonton diaspora Indonesia di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik pada tema monolog dan seni teater.
Baca juga: Penutupan Festival Budayaw IV Gelar Pentas Budayaw Raya dan Seminar Jalur Rempah
Dua monolog ini akan dipentaskan di lima negara Eropa, yaitu Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Perancis.
Sutradara sekaligus pemain Regina Art Monologue Project, Wawan Sofwan, mengaku bahwa hal ini dilakukan sebagai langkah mengenalkan sejarah Indonesia secara lebih luas di luar negeri.
“Regina Art Monologue Project dipentaskan di berbagai kota di luar negeri itu sebagai misi budaya dan sejarah dari Regina Art. Bagi saya ini langkah yang luar biasa ya, dan semoga dua monolog ini bisa dipentaskan ke negara lainnya, yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap,” ujar Wawan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/09/2023).
Baca juga: Drama Musikal Timun Mas Sekolah Global Sevilla dan Upaya Menepis Stigma Generasi Stroberi
Melalui dua judul ini, Joane Win selaku produser dan pemain, juga berharap agar penonton dapat menghargai para pendahulu dan berpartisipasi membela hak asasi manusia.
“Dengan pementasan ini diharapkan penonton dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga kita dapat bersama-sama lebih menghargai para pendahulu bangsa,
meningkatkan empati dan kesadaran, ikut berpartisipasi dalam melawan tindak kekerasan seksual, dan turut serta membela hak asasi manusia,”tuturnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/09/2023).
Beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di beberapa negara juga siap mendukung Regina Art Project, melibatkan aspek teknis pertunjukan serta upaya promosi kepada diaspora Indonesia di berbagai negara.
“Kami siap mendukung pertunjukan ini. Dan kami sangat terbuka menyambut kehadiran tim Regina Art Monologue Project”, ujar Bapak Agus Setiabudi, Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di Belanda, melalui panggilan video saat rapat koordinasi dengan Regina Art.
Baca juga: Sosialisasi Kekayaan Budaya, BMK Kemendikbudristek Gelar Kelana Indonesiana
Konferensi pers yang diselenggarakan oleh Regina Art ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak Ir.Prijadi Santoso, M.Si., Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan TPPO, serta, Olin Monteiro, seorang aktivis perempuan dan produser film dokumenter.
Meskipun tidak dapat hadir secara langsung, Bapak Veryanto Sitohang dari Komisioner Komnas Perempuan dan Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si., Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, memberikan dukungan melalui video.
Baca juga: Ditjen Kebudayaan Luncurkan Film Nyantrik, Ajak Anak Muda Belajar Panggung Wayang
Mereka menyampaikan harapannya agar pertunjukan ini dapat meningkatkan kesadaran akan hak-hak setiap individu untuk kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian di mancanegara.
“Semoga pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan kita, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian. Teruslah berkarya untuk Indonesia”, dukungan dari Ibu Bintang melalui video.
Sebelumnya, Regina Art telah sukses menggelar pementasan di Indonesia, Kota Meksiko, dan Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.