Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Science Film Festival Ajak Siswa SD-SMA Peduli Lingkungan

Kompas.com - 21/10/2023, 18:21 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

“Melalui sains, kita semakin paham tentang pentingnya ekosistem yang sehat bagi kehidupan manusia, upaya mengatasi perubahan iklim, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Tak diragukan lagi, kemajuan di bidang sains akan memainkan peran yang sama pentingnya dalam rangka menemukan solusi bagi tantangan yang kita hadapi,”ujarnya.

Terlebih, sekarang ini ada banyak ancaman bagi bumi disebabkan oleh perubahan iklim, sehingga tanah dan laut juga harus diproteksi.

Antusias PGRI dalam mendukung restorasi ekosistem

Dr. Fransiska Susilawati, S.Hut, M.Pd., Ketua Departemen Hubungan Internasional Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), mengungkapkan antusiasnya dapat berkolaborasi dengan Goethe Institute dalam mendukung festival ini.

“Sebagai salah satu organisasi profesi guru di Indonesia, kami memiliki komitmen yang sangat kuat untuk meningkatkan profesionalitas guru. Sehingga kami memutuskan harus bermitra dengan pihak eksternal, salah satunya Goethe Institute,” ujarnya.

Terlebih dalam meningkatkan profesionalitas guru terhadap isu ini, telah diselenggarakan lokakarya pada bulan September lalu. Lokakarya diisi dengan pelatihan yang dihadiri oleh guru-guru di Jabodetabek.

Baca juga: Jaga Keseimbangan Ekosistem, PPI Dunia dan PT VDNI Tanam 1.000 Pohon

Lalu, untuk memastikan hasil dari lokakarya bisa sampai ke murid di kelas, PGRI telah menyiapkan serangkaian strategi. Mulai dari menyebarluaskan informasi tentang Science Film Festival menggunakan kanal-kanal komunikasi yang mereka punya.

Selanjutnya, memastikan guru yang ikut lokakarya membagikan informasi ke sekolah mereka, dengan mewajibkan mereka membuat action plan, sebagai syarat mendapatkan sertifikat pelatihan.

Kemudian, memaksimalkan fungsi Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) di tiap provinsi untuk menyebarkan dan mempromosikan pengajaran sains yang menyenangkan melalui Science Film Festival.

Baca juga: 5 Contoh Bermain Sains di Rumah, Cocok buat Anak Usia Dini

“Tiga hal itu yang akan kami lakukan sebagai aksi lanjutan dari lokakarya yang kita lakukan di September. Ditambah menggunakan teknologi semaksimal mungkin untuk merangkul semua guru-guru yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Pembukaan Science Film Festival ini juga dihadiri oleh lebih dari 200 pelajar. Mereka diajak untuk menonton 2 film. Film pertama merupakan film animasi asal Indonesia yang berjudul “Sang Penerang Desa” menceritakan tentang Puni yang menggagas pembangkit listrik untuk desa.

Baca juga: Bersama PGRI, Kemendikbud, dan Kemenag, Acer Tingkatkan Kinerja Guru Indonesia

Lalu, film kedua berasal dari Jerman yang berjudul “Checker Tobi: The Waste Check” yang bercerita tentang pengelolaan sampah plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Acara ini juga dimeriahkan dengan eksperimen sains yang dapat diikuti oleh beberapa perwakilan siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau