Tidak seperti di luar negeri yang memiliki data lengkap pasiennya, terutama data kematian pada atlet.
"Memang ada atlet yang meninggal dikarenakan serangan jantung, namun tidak banyak. Penyebabnya bisa karena gangguan irama jantung, gangguan di struktur jantung, serta kelainan lain seperti konsumsi obat-obatan secara berlebih," tandas dr. Dedy.
Gangguan struktur jantung ini dapat berupa jantung bocor, otot jantung menebal, atau pembengkakkan otot jantung.
Gangguan struktur jantung ini dapat karena faktor bawaan dari lahir maupun karena faktor umur. Kelainan lain yang menyebabkan serangan jantung ialah mengonsumsi obat-obatan melebihi dosis yang diresepkan, merokok, serta karena pola hidup tidak sehat.
Dedy menjealskan, mereka yang memiliki penyakit jantung dan ingin memilih olahraga, harus melakukan medical check up dan melakukan pemeriksaan yang dilakukan dengan treadmill test sembari dipasangkan alat-alat.
Baca juga: 9 Dokumen yang Dibutuhkan untuk Daftar LPDP 2024
Dedy menyampaikan, penyakit jantung tidak bisa diprediksi dan dapat terjadi dimana saja.
"Karenanya, masyarakat Indonesia harus bisa menguasai dan melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD), agar tidak bingung saat mengahadapi orang yang tiba-tiba terkena serangan jantung," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.