KOMPAS.com - Stunting merupakan permasalahan dalam tumbuh kembang anak yang ditandai dengan kondisi kurangnya tinggi badan anak dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Stunting juga bisa menyebabkan menurunnya kecerdasan anak.
Salah satu penyebabnya stunting adalah kurangnya asupan nutrisi atau gizi selama seribu hari pertama dalam masa pertumbuhan balita.
Melihat permasalahan tersebut, (Positive Deviance Resource Center) FKM UI yang bekerjasama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk membuat platform edukasi Learning Center PDRC FKM UI. Inisiatif ini juga ingin membantu mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen di tahun 2024.
Baca juga: Lewat Desain Berbasis Masyarakat, Komunitas Diajak Berpartisipasi Atasi Stunting di Tanah Air
Platform tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para tenaga kesehatan, posyandu, mitra kesehatan lainnya terkait masalah asupan gizi terhadap anak. Mengingat, tenaga kesehatan menjadi sumber informasi terpercaya tentang kesehatan.
Platform ini bisa diakses secara online dan waktu pelatihannya sangat fleksibel melalui laman www.learningcenter-pdrcfkmui.id
Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI mengatakan bahwa stunting menjadi salah satu program utama dari learning center ini dan berupaya untuk mengatasi masalah-masalah stunting di Indonesia.
“Stunting menjadi masalah gizi yang berdampak besar terhadap kualitas gizi anak, dan platform ini didirikan sebagai respon kami secara akademisi yang melihat banyaknya kasus stunting di Indonesia dan menjadi perhatian kami,” kata Mondastri di Aula Gedung A Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI pada Kamis (23/11/2023).
Dengan hadirnya platform ini, diharapkan dapat mengurangi masalah-masalah stunting pada anak di Indonesia.
“Diharapkan edukasi ini dapat digunakan sebaik-baiknya kepada tenaga kesehatan dan posyandu dalam rangka mencegah stunting pada anak,” kata Mondastri.
Baca juga: 3 Jurusan Langka yang Hanya Ada di Universitas Indonesia
Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., Ketua Positive Deviance Resources Center dan Wakil Dekan bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Penelitian FKM UI mengatakan bahwa akademisi juga harus turut serta dalam memberikan edukasi serta pelatihan terhadap tenaga kesehatan.
“Dalam 10 tahun terakhir, stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di Indonesia,” kata Asih.
“Sebagai akademisi, kami merasa bertanggung jawab dan perlu mengambil peran untuk dapat memfasilitasi pemberian edukasi atau pelatihan terhadap tenaga kesehatan di Indonesia,” kata Asih.
Dalam acara turut hadir Prof. dr. Endang L. Achadi, salah satu penggagas pengembangan platform Learning Center PDRC FKM UI mengatakan bahwa sudah banyak program-program lain yang hadir untuk mengatasi permasalahan stunting tetapi belum mendapatkan dampak yang signifikan.
“Namun, cakupan dari program-program tersebut masih tergolong rendah yang menunjukkan bahwa pemahaman tentang stunting dan faktor penyebabnya masih kurang dipahami oleh masyarakat, “ kata Endang.
Baca juga: Kemendikbud: Ini 2 Akar Masalah Ketimpangan Sekolah Negeri
Pada platform ini, selain konten tentang stunting terdapat konten-konten lain seputar edukasi gizi. Kontennya meliputi anemia pada ibu hamil, pedoman singkat pemberian makanan bayi dan anak. Konten tersebut disajikan dalam bentuk buku saku digital, dan video animasi.
Metode pembelajaran pada platform ini terdapat dua kelas yaitu kelas asinkronus dan kelas sinkronus. Kelas asinkronus, di mana para tenaga kesehatan belajar secara mandiri di platform selama dua minggu.
Sedangkan, kelas sinkronus melakukan pembelajaran tatap muka dengan pakar melalui zoom sebanyak 5 jam pelajaran.
Bersamaan dengan launching platform learning center ini, FKM UI menginisiasi pendirian riset dan pengabdian masyarakat, Stunting Resource Center (SRC) FKM UI.
Kegiatannya meliputi advokasi, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, menelaah program dan kebijakan global dan nasional. Diharapkan, kehadiran SRC ini dapat menjadi kegiatan pendampingan di masyarakat.
“Kedepannya, SRC FKM UI diharapkan akan menjadi pusat kepakaran untuk kajian kebijakan, program pendidikan berkelanjutan, program pelatihan, program kegiatan pendampingan di masyarakat, diseminasi informasi, perkembangan global terkait stunting, “ kata Prof. Endang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.