Selama kegiatan, mahasiswa STTB The Way berinteraksi langsung dengan anak-anak Rawinala melalui sesi ibadah, nyanyian, dan doa bersama.
Salah satu mahasiswa Magister Teologi STTB The Way yang ikut dalam kegiatan ini, Kuntjara, mengaku terinspirasi oleh semangat anak-anak di Rawinala.
“Anak-anak ini mengajarkan saya arti syukur dan semangat hidup. Mereka luar biasa, dan kami senang bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka,” ujarnya.
Sejak 2021, STTB The Way telah menerima mahasiswa penyandang disabilitas di program sarjana Musik Gereja.
Andreas melanjutkan, pihaknya siap memberikan dukungan akademik dan non-akademik agar mahasiswa berkebutuhan khusus dapat belajar dengan baik.
Baca juga: Yayasan TPHE dan Universitas Kalbis Sinergi Wujudkan Pendidikan Tinggi Inklusif
Ia pun meyakini bahwa pendidikan adalah hak semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan.
“STTB The Way tidak menjadi kampus yang eksklusif, tapi menjadi perguruan tinggi inklusif yang terbuka bagi siapa pun. Upaya ini sejalan dengan nilai-nilai kasih yang diajarkan Yesus untuk memberi kesempatan kepada siapa pun,” kata Andreas.
Melalui kegiatan ini, STTB The Way tidak hanya merayakan Natal dengan berbagi kasih, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk mendukung pendidikan yang inklusif dan memberi peluang bagi siapa pun untuk berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya