Belajar "Big Data" Bermodal Excel? Bisa!

Kompas.com - 14/07/2018, 12:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kebutuhan akan tenaga pengolah data atau data scientist semakin meningkat seiring kebutuhan data sebagai sumber keputusan dalam pengembangan bisnis.

Pemerintah Indonesia menargetkan lebih dari 130 juta US dari bisnis e-commerce untuk tahun 2020. Tentu peranan data scientist sangat dibutuhkan.

Selain membuka peminatan Big Data Analytics dalam program studi Sistem Informatika, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melakukan terobosan lain melalui tech incubator-nya, Skystar Ventures.

1. Program belajar online

UMN melalui Skystar Ventures membuat program belajar big data bernama DQLab. Program ini merupakan inisiasi Skystar Ventures bersama PHI Integrations salah satu konsultan big data berpengalaman lebih dari 15 tahun melakukan pemodelan dan pengolahan data.

"Program ini berlangsung selama 6 bulan dan berbasis project secara online dengan lebih dari 300 komunitas praktisi industri dan data. Harapannya, peserta DQLab dapat memiliki jenjang karier yang cerah," ujar Victor Gunawan Direktur Pengembangan Bisnis PHI Integration.

Setelah melewati 3x usability testing, program DQLab yang diluncurkan 2 bulan lalu, sudah memiliki 300 peserta dari berbagai kalangan dan negara.

2. Untuk semua kalangan

“Selama 2 bulan berjalan, peserta DQLab 60% berasal dari kalangan professional seperti manager, IT, akuntan, auditor. Sedangkan, 30% dari kalangan pelajar mahasiswa dan SMA dan 10% lagi dari kalangan akademisi seperti dosen," jelas Program Manager Skystar Ventures UMN Yovita Surianto. 

Tidak hanya di Indonesia, kita juga punya peserta berasal dari Saudi Arabia dan Vietnam, tambah Yovita.

Baca juga: Kebutuhan Profesi Pengolah Big Data Meningkat Tajam, Tertarik?

“Salah satu visi kita adalah bisa empowering data science di Indonesia. Dengan harapan, peserta yang belajar di DQLab dapat memiliki jenjang karier yang cerah, baik sebagai data analyst atau data scientist, dan dapat memberikan impact ke tempat mereka bekerja atau bisnis yang mereka jalankan,” jelas Yovita.

3. Pembelajaran mudah

Lebih lanjut Yovita menjelaskan program DQLab dibuat secara praktikal dan aplikatif yang memang dekat dengan industri. 

DQLab menjadi program pembelajaran Data Science berbasis project dirancang oleh praktisi Industri, dengan menggunakan studi kasus dan dataset yang secara langsung dapat diterapkan untuk kebutuhan Industri.

Di sini, para peserta akan diajarkan kompetensi 3 bidang fundamental, yaitu statistika, bahasa pemrograman dan konteks bisnis variatif. Program DQLab dapat diikuti oleh semua kalangan dengan sistem membership selama 6 bulan.

Meski mengajarkan 3 kompetensi lintas ilmu, Yovita menyampaikan DQLab dapat dipelajari oleh siapapun yang baru mulai belajar bidang ini.

"Minimal mengenal matematika dasar dan bisa program office excel," jelas Yovita saat Kompas.com menanyakan kemampuan dasar untuk mengikuti pembelajaran online DQLab ini.

Informasi detil mengenai DQLab dapat diakses melalui: https://www.dqlab.id/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau