Bondhan Kresna W.
Psikolog

Psikolog dan penulis freelance, tertarik pada dunia psikologi pendidikan dan psikologi organisasi. Menjadi Associate Member Centre for Public Mental Health, Universitas Gadjah Mada (2009-2011), konselor psikologi di Panti Sosial Tresna Wredha “Abiyoso” Yogyakarta (2010-2011).Sedang berusaha menyelesaikan kurikulum dan membangun taman anak yang berkualitas dan terjangkau untuk semua anak bangsa. Bisa dihubungi di bondee.wijaya@gmail.com. Buku yang pernah diterbitkan bisa dilihat di goo.gl/bH3nx4 

Kenapa Kita Sebaiknya Tidak Memuji Anak dengan Kata “Pintar”?

Kompas.com - 23/07/2018, 18:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Suatu hari anak saya, ketika usianya hampir 5 tahun, memamerkan kemampuan berhitung pada saya.

“Yah, aku sudah bisa menghitung sampai 50!” Lalu dia berhitung dari angka 1 sampai 50. Saya
mendengarkan sambil memasang muka penasaran. Ketika anak saya selesai. Spontan saya puji “Pintar sekali!”

Beberapa kali saya puji dengan kata-kata sama. Beberapa waktu kemudian, setelah pamer
lagi soal penjumlahan. Saya minta untuk melakukan pengurangan, ”Lima belas dikurangi tujuh berapa?”

Agak susah karena jari-jarinya hanya sepuluh dan dia belum terpikir menggunakan jari kaki. Saya lalu katakan, “Salah! Coba lagi” Tidak perlu menunggu lama, anak saya langsung hilang minat. Tantangan saya tidak dijawab. Dia langsung mengalihkan ke hal lain.

Saya agak menyesal baru sadar beberapa saat sesudahnya, bahwa pujian spontan yang saya lakukan selama ini tidak pas diterapkan pada anak.

Meski saya belajar psikologi pendidikan, dan saya sudah pernah tahu hal itu tidak menguntungkan dalam jangka panjang. Kok ya masih khilaf.

Memuji membesarkan hati

Bagaimana mungkin memuji anak sebagai anak pintar itu tidak pas? Saya tidak mengatakan hal itu mutlak salah.

Bisa jadi ada juga anak-anak tidak masalah dipuji kemampuan kognitifnya. Sebelum saya membagi tulisan ini, saya sudah siap dihujat oleh paguyuban “kakek-nenek sayang cucu”.

Sejauh pengalaman saya, mereka hobi sekali memuji-muji para cucu. Apalagi dalam sudut pandang tradisi Jawa, anak atau cucu itu ibarat "kencana wingka". Kencana itu emas, wingka itu pecahan genteng.

Artinya, sejelek apapun kemampuan anak. bagaikan pecahan genteng, Orangtua, kakek-nenek, simbah kakung dan putri, akan selalu menganggap cucu sebagai kencana, emas yang berkilau.

“Sudah tidak apa-apa,” kata Simbah suatu kali, ketika ranking saya 38 dari 39 siswa. “Kamu itu pintar, tapi ternyata teman-temanmu mungkin lebih pintar," kata Simbah dalam bahasa Jawa.

Begitu waktu itu Simbah saya membesarkan hati saya.

Pola pikir fixed dan growth

Tidak salah memuji anak. Malah penting, apalagi dia berprestasi atau ketika bisa menguasai suatu hal, sekecil apapun itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau