Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesi Leksikografi, Apa Itu?

Kompas.com - 03/08/2018, 21:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong pekerjaan leksikografi (penyusun kamus) menjadi profesi yang utuh.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud mendukung agar pekerjaan penyusun kamus menjadi profesi dengan mengikuti beberapa proses, alur, seperti mengadakan berbagai pertemuan, dan sebagainya dan terus menggaungkannya sehingga dapat menjadikan leksikografi menjadi profesi yang utuh.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar, dalam pembukaan Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) tahun 2018, di Jakarta, Rabu (01/08/2018).

1. Belum menjadi pekerjaan utuh

“Pekerjaan Leksikografi masih belum menjadi suatu profesi utuh. Tetapi ke depan bila banyak pertemuan-pertemuan, seminar-seminar, diskusi kelompok, loka karya, dan lain-lain, gaungnya akan semakin terasa, kita coba usulkan sebagai sebuah profesi yang utuh dan ajek,” tuturnya.

Baca juga: Jadi Petani? Siapa Takut!

Menindaklanjuti hal itu, Dadang meminta penyelenggara bersama seluruh peserta dan pemakalah dapat membahas lebih dalam tentang persyaratan-persyaratan menjadi leksikograf, dan bahasan lainnya untuk mendukung leksikografi menjadi suatu profesi.

SLI tahun ini diselenggarakan pada tanggal 1 - 3 Agustus 2018, mengangkat tema “Leksikografi di Era Digital”  dengan menghadirkan 5 pemakalah kunci dan 32 pemakalah terpilih berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti dosen, mahasiswa, guru, dan pekamus.

2. Membawa 4 isu perkamusan

 

Para pemakalah membawakan salah satu dari empat subtema besar, yaitu aspek-aspek penyusunan kamus elektronik, pemanfaatan korpus dalam penyusunan kamus, pengembangan aplikasi untuk kamus elektronik, dan aspek hukum dalam pemanfaatan data kamus elektronik.

Seminar ini diikuti oleh 74 peserta terpilih dari 254 calon peserta yang mendaftar. Mereka berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan dengan berbagai latar belakang profesi, seperti dosen, mahasiswa, guru, penerjemah, dan penulis buku.

Penyelenggaraan SLI diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran informasi tentang perkembangan penyusunan kamus, dan juga juga menjadi bagian dari agenda rutin Perkamusi (Perhimpunan Pekamus Seluruh Indonesia), perkumpulan pekamus yang dibentuk saat Seminar Leksikografi Indonesia 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com