Pilih Orangtua Tipe "Helikopter" atau "Bebas-bebas Saja"?

Kompas.com - 16/10/2018, 19:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ada berbagai macam jenis pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anak-anaknya. Dua di antaranya adalah "helicopter parentingdan "free range parenting".

"Helicopter parenting", orangtua terlalu fokus dengan anak-anak mereka. Penganut pola asuh ini biasanya terlalu bertanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka sehingga selalu takut melepas anak main sendiri.

Mulai dari tempat mainnya, teman-temannya, bahkan guru-gurunya di sekolah. Bisa dikatakan cenderung terlalu protektif dan membuat anak menjadi tidak nyaman.

Kebalikannya, "free range parenting" adalah pola asuh yang mendorong anak untuk lebih mandiri. Orangtua dengan jenis pola asuh ini biasanya membiarkan anak untuk mengeksplorasi diri mereka sebanyak mungkin, meski dengan konsekuensi terluka saat bermain, ribut dengan teman sebaya, hingga merasakan kegagalan dalam hidup.

Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gawai Dimulai dari Orangtua

Kedua pola asuh tersebut pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu, alangkah baiknya bila kita bisa menyeimbangkan kedua pola asuh tersebut dengan baik.

Forum Sahabat Keluarga Kemendikbud memberikan beberapa tips untuk menyeimbangkan pola asuh tersebut:

1.Kesempatan menyelesaikan masalah

Saat anak menemukan masalah, biarkan ia mencoba menyelesaikannya terlebih dahulu. Kita bisa membantunya tapi jangan terlalu sering. Beri satu dua saran yang kiranya baik untuknya dan selalu usahakan agar tidak terlibat langsung dalam masalahnya.

2. Tetap berada dalam pengawasan

Saat anak bermain di luar, awasilah dari tempat yang tidak terlalu jauh darinya. Cukup perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan teman-temannya tanpa masuk ke dalam kegiatan bermain mereka.

3. Izinkan belajar dari kegagalan

saat anak menemui kegagalan, pahamilah bahwa dari kegagalan tersebut, anak dapat belajar. Contohnya saat anak gagal dalam sebuah perlombaan, biarkan mereka belajar menilai sendiri, apa yang membuat mereka gagal dalam kesempatan ini. Dari sinilah mereka akan belajar mengenai tanggung jawab, ketahanan, dan kemandirian.

4. Berikan batasan logis

berikan batasan yang masuk akal dalam aktivitasnya. Misalnya, saat anak akan bermain buat kesepakatan kecil seperti kapan anak harus pulang agar Anda tidak khawatir. Atau bisa juga dengan membiasakan anak pamit dan izin saat akan bermain agar tidak menimbulkan rasa khawatir.

Menjaga dan membimbing anak adalah tanggung jawab setiap orangtua, dan setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Jangan sampai keinginan orangtua membahagiakan anak justru menjadi penghalang perkembangan sosial emosi mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau