Malu Berburu Beasiswa? Jangan Mengaku Jadi Arek Suroboyo...

Kompas.com - 05/11/2018, 10:33 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Mulai sekarang, jangan ngaku sebagaianak Surabaya kalau malas berburu prestasi! Pasalnya, dua tahun ini arek Suroboyo selalu jadi langganan meraih penghargaan, baik di skala nasional maupun internasional!

Tahun lalu misalnya, mahasiswa Surabaya menerima penerima predikat sebagai salah satu ikon dalam 72 ikon prestasi Indonesia. Predikat untuk Surabaya itu bukan cuma didapatkan oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tapi juga para mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Sekelompok mahasiswa asal Surabaya itu masuk dalam jajaran 72 ikon prestasi Indonesia dan meraih piala penghargaan dari Unit Kerja Presiden (UKP) Pancasila di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.

Tahu apa yang bikin mereka meraih penghargaan itu? Robot! Ya, robot!

Karya mahasiswa PENS tersebut adalah robot. Ada dua robot yang dibawa Aulia Khilmi dan Kisron, dua mahasiswa PENS, yakni robot soccer dan robot pemadam kebakaran beroda yang memenangi ajang Trinity College International Robot Contest di Amerika Serikat.

"Kalau robot soccer ini lima kali menang berturut-turut di Kontes Robot Indonesia (KRI), skala nasional. Kalau internasionalnya, pencapaian tertinggi kami itu juara 3 di Brazil dan di China dalam kategoti Robot Soccer Humanoid," kata mahasiswa jurusan Elektronika, Aulia Khilmi.

Dia mengatakan, robot setinggi 55 cm buatan timnya tersebut menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Selain itu dibenamkan juga mini-pc dan mikrokontroler.

"Robot dengan AI ini diajari mengenali mana teman satu tim, mana lawan, dan bolanya juga. Soalnya, setiap pertandingan bolanya berbeda-beda," terang Khilmi.

Kemudian, untuk bodi robot sendiri, jelas Khilmi, robot soccer humanoid tersebut terbuat dari alumunium, stainless dan beberapa bagiannya terbuat dari acrylic agar bobot si robot ringan.

Itu catatan tahun lalu. Nah, tahun ini kiprah prestasi mahasiswa Surabaya juga diraih oleh anak-anak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Sejak awal 2018 bergulir, mahasiswa ITS langsung merebut beberapa prestasi di tingkat internasional, antara lainkeberhasilan tim COFITER dan tim Bio-Re yang menang pada ajang ‘Greenwave Enviromental Care Competition’ 2018 di Singapura.

Setelah itu, ITS juga menggondol penghargaan 'Social Venture Challenge (SVC) Award' di Harvard National Model United Nation (HNMUN) 2018.

Rasanya masih belum puas, prestasi itu kemudian disusul lagi oleh anak ITS lainnya yang didapatkan oleh tim mobil hemat energi Sapuangin dan Nogogeni. Mereka sukses memboyong juara pertama dan kedua pada ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2018 dan Drivers’ World Championship (DWC) Asia 2018 di Singapura.

"Ke depannya, kami berharap semakin banyak lagi penghargaan internasional yang bisa diboyong oleh mahasiswa ITS agar bisa mengharumkan nama ITS dan bangsa Indonesia tentunya," ujar Rektor ITS, Joni Hermana, Minggu (18/3/2018).

Terkait deretan prestasi tersebut, Joni mengaku sangat senang dan menyatakan mendukung terus karya mahasiswanya di segala bidang.

Halaman Berikutnya
Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau