Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu Berburu Beasiswa? Jangan Mengaku Jadi Arek Suroboyo...

Kompas.com - 05/11/2018, 10:33 WIB
M Latief

Editor

Beasiswa ke Belanda

Melebihi pencapaian prestasi seperti itu, hal paling utama yang harus dipertimbangkan oleh para arek Suroboyo adalah beasiswa.

Kenapa? Karena dengan beasiswa itulah anak-anak Surabaya makin punya kesempatan melanjutkan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, dan itu pula yang akan menunjang karir mereka di masa depan!

Nah, salah satu kesempatan besar bagi anak-anak Surabaya untuk mencari beasiswa itu adalah besok, Selasa (6/11/2018), pada Dutch Placement Day (DPD) 2018.

Pameran pendidikan Belanda ini digelar setiap tahun oleh Neso Indonesia. Tahun ini DPD dilaksanakan di dua kota, yakni Surabaya pada Selasa (6/11/2018) sebagai pembuka dan Jakarta pada Jumat (9/11/2018).

Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, kepada Kompas.com, Senin (5/11/2018), mengatakan bahwa ada beberapa faktor Neso Indonesia menggelar DPD ini.

Pertama, kesadaran pelajar untuk membekali dirinya dengan pengetahuan dan kemampuan semakin meningkat, terutama karena ini merupakan era persaingan globalisasi.

Lebih dari itu, lanjut Inty, minat pelajar Indonesia untuk melanjutkan program studi S1, S2 maupun S3 di luar negeri juga meningkat, baik melalui biaya sendiri ataupun program beasiswa.

"Faktor lainnya adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai program studi berbahasa Inggris yang ditawarkan oleh universitas atau institusi pendidikan tinggi Belanda,” ujar Inty.

Tahun ini DPD Surabaya akan dihadiri oleh 16 perguruan tinggi Belanda. Untuk itu, ada beberapa keuntungan bisa diraih anak-anak Surabaya yang hadir pada pameran pendidikan ini.

"Mereka bisa mendapatkan informasi langsung dari universitas di Belanda tentang program studi yang ditawarkan, biaya-biaya yang bersangkutan selama kuliah di Belanda, termasuk informasi beasiswa belajar di Belanda, informasi tentang cara pendaftaran, dan persiapan apa saja yang perlu dilakukan untuk mendaftar ke universitas di Belanda," papar Inty.

Anak-anak Surabaya tidak perlu ragu, apalagi takut untuk memilih beasiswa. Mereka bisa bebas mengunjungi stan pameran dan melakukan sesi konsultasi tanpa biaya secara langsung ke universitas yang diminatinya.

"Tidak ada biaya apapun yang dikenakan selama mengunjungi pameran,” ucap Inty.

Satu hal terpenting yang tidak boleh dilupakan dari pameran ini, menurut Inty, adalah tatap muka dengan para profesor pada program Academic Transfer. Program inilah yang memberikan kesempatan bagi para peneliti yang tertarik mengambil gelar PhD di Belanda.

"Di pameran ini para peneliti Surabaya bisa tatap muka dan berdiskusi langsung dengan para profesor yang dapat menjadi pembimbing penelitian mereka nantinya.

Inty memaparkan, profil 16 Professor yang akan hadir itu bisa dilihat di www.nesoindonesia.or.id/PHD.

Menurut dia, penting untuk diketahui bahwa pertemuan one-on-one dengan profesor tidak dilakukan di DPD Surabaya, namun tetap bisa bertemu representatif universitas yang hadir di DPD Surabaya.

"Selain pameran juga akan diadakan pertemuan tatap muka antara calon mahasiswa dan universitas, tapi harus dengan perjanjian terlebih dahulu dan diharapkan membawa dokumen misalnya ijazah, transkrip nilai atau rapor," kata Inty.

Nah, masih berani mengaku sebagai Arek Suroboyo kalau enggan berburu prestasi dan malu mencari beasiswa? Cek dulu di  http://www.nesoindonesia.or.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com