Dies Natalis Ke-58, ITS Gelar Inovasi dan Kreativitas

Kompas.com - 12/11/2018, 22:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Era disrupsi dan perkembangan revolusi industri 4.0 memberikan tantangan dan peluang tersendiri bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di masa depan untuk lebih berinovasi dan kreatif.

Hal itu menjadi topik utama orasi ilmiah disampaikan Prof. Chairul Tanjung pada peringatan Dies Natalis ke-58 ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS, Sabtu (10/11/2018).

Pada kesempatan ini, Chairul Tanjung membawakan orasi ilmiah berjudul "Kreativitas, Inovasi, Entrepreneurship, dan Nilai Kepahlawanan sebagai Motor Penggerak Masa Depan ITS".

Dalam penjelasannya, ia memaparkan perubahan yang terjadi secara cepat dan berdampak besar dalam era disrupsi. Valuasi perusahaan berbasis teknologi juga semakin tinggi.

Data sebagai aset berharga

Ia mencontohkan bila dulunya perusahaan General Electric (GE) berfokus pada pengembangan mesin pesawat, peralatan rumah tangga, dan alat transportasi mampu menguasai dunia pada waktu itu.

Baca juga: ITS Raih 9 Medali di Ajang Penemu Muda Internasional 2018

 

Namun sekarang bisa dilihat bahwa tren perkembangan teknologi telah bergeser, sehingga perusahaan teknologi digital menguasai ekosistem dan ekonomi dunia. Contoh sederhananya yaitu Google, Facebook, Amazon, dan lainnya.

“Nilai perusahaan dulu ditentukan fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, dan sebagainya. Namun sekarang aset yang paling berharga adalah data,” ujar Chairul Tanjung seperti dilansir dari Humas ITS.

Selain itu, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan yang harus segera diselesaikan agar mampu bersaing ke depannya.

Tantangan generasi milenial

Tantangan tersebut yaitu generasi millenials memiliki semangat tinggi namun lemah dalam eksekusi. Kemudian lapangan pekerjaan semakin berkurang akibat perkembangan teknologi semakin tinggi, investor lokal juga kalah bersaing dengan investor asing, dan masalah kontribusi sektor industri semakin menurun.

Oleh karena itu, imbuhnya, dibutuhkan adanya transformasi sistem pendidikan yang menekankan pada 3 aspek yaitu inovasi, kreativitas, dan entrepreneurship yang didasari semangat kepahlawanan.

Menurutnya, tiga aspek tersebut merupakan langkah baik menghadapi tantangan perubahan zaman. ITS juga harus mampu menerapkan sistem pendidikan yang berbasis inovasi, kreativitas, dan entrepreneurship.

“Selain itu, ITS harus mampu meneladani semangat kepahlawanan dalam perkembangannya menuju ITS yang baru,” pungkasnya.

Kontribusi nasional dan global

Sebelumnya, mengawali rangkaian acara, Rektor ITS Prof. Joni Hermana memberikan laporan mengenai transformasi yang sudah dilakukan ITS selama beberapa tahun terakhir.

ITS sendiri telah melahirkan banyak inovasi-inovasi berdampak baik di masyarakat. Hal itu bisa dilihat dengan beberapa produk seperti kapal laminasi bambu, mobil tenaga listrik BLITS, hingga kendraan roda dua berpenggerak listrik GESITS.

Ia mengatakan, inovasi tersebut merupakan bagian dari wujud nyata ITS dalam menerapkan tujuan strategis yang sudah dicanangkan di awal.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau