Pendidikan Tinggi Diajak Terlibat pada Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 22/11/2018, 21:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com -  Universitas Pertamina bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menyelenggarakan diskusi panel di Jakarta, Kamis (22/11/2018), mengangkat tema “Pembiayaan Infrastruktur untuk Pembangunan Daerah”.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah, setiap daerah memiliki kewenangan mengatur dan mengelola daerahnya sesuai potensi dimiliki. Meskipun memiliki kewenangan sendiri, kepala daerah seringkali dihadapkan pada tantangan memaksimalkan anggaran terutama dalam pembangunan infrastruktur.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Akhmaloka dalam sambutannya mengatakan diskusi panel ini merupakan bagian dari realisasi kerja sama APEKSI dan Universitas Pertamina yang telah terjalin sejak penandatanganan MoU pada 15 Agustus 2017.

Mengamalkan "Tridharma Perguruan Tinggi"

 

Akhmaloka berharap acara ini dapat memberikan pencerahan bagi kepala daerah untuk memanfaatkan potensi dimiliki setiap daerah dan meningkatkan sinergi antara stakeholders dalam mencapai tujuan pembangunan infrastruktur nasional.

Baca juga: Menuju Universitas Energi Kelas Dunia

 

“Pemerintah daerah dapat menggandeng pemerintah pusat, BUMN, swasta, dan perguruan tinggi untuk pengembangan infrastruktur daerah,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan sama, Akhmaloka menyampaikan pendidikan tinggi harus memiliki kepedulian terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. "Salah satu tugas dalam tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Di sinilah peran pendidikan tinggi untuk peduli melalui kemampuan yang dimiliki memberikan solusi atas persoalan yang terjadi."

Tidak selalu pembangunan fisik

"Ada banyak sumbangan dapat diberikan Universitas Pertamina sebagai lembaga keilmuan berbasis energi. Kita dapat membantu penelitian misalnya dalam membangun infrastruktur energi terbarukan mulai dari energi angin, air terjun, tenaga surya dan lainnya tergantung pada kondisi tiap daerah," jelas Akhmaloka. 

Hal senada disampaikan Wakil Rektor Budi W Soetjipto, "Kami berharap Universitas Pertamina dapat menjadi universitas bagi banyak orang tidak hanya milik masyarakat Jakarta saja. Dengan kerjasama dengan APEKSI ini, Universitas Pertamina dapat dengan mudah menjalin kerjasama dengan pemerintah kota yang ada di seluruh Indonesia.

Budi menambahkan perguruan tinggi memiliki keahlian dan keilmuan yang dapat memberikan solusi atas persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. "Bentuk kerjasama tidak harus pembangunan fisik. Kita bisa bermitra dalam memberdayakan masyarakat," tegasnya.

Melibatkan berbagai pihak

Universitas Pertamina bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menyelenggarakan diskusi panel di Jakarta, Kamis (22/11/2018), mengangkat tema Pembiayaan Infrastruktur untuk Pembangunan DaerahDok. Kompas.com Universitas Pertamina bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menyelenggarakan diskusi panel di Jakarta, Kamis (22/11/2018), mengangkat tema Pembiayaan Infrastruktur untuk Pembangunan Daerah

Dalam acara tersebut hadir sejumlah pembicara di antaranya Wismana Adi Suryabrata (Deputi Sarana dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Boedi Armanto (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV, Otoritas Jas Keuangan), Darwin Trisna Djajawinata (Direktur Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi PT Sarana Multi Infrastruktur) dan  Ninasapti Triaswati (Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia). 

Dalam diskusi tersebut narasumber menyampaikan sejumlah gagasan tentang pembiayaan infrastruktur, salah satunya kepala daerah dihimbau melakukan inovasi  dalam pembangunan infrastruktur yang diharapkan tidak hanya tergantung pada APBN.

Pemerintah kota diharapkan juga mampu melibatkan berbagai pihak, termasuk swasta, agar pembangunan infrastruktur di daerah dapat berjalan secara optimal sehingga pembangunan nasional Indonesia dapat segera terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau