Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengajar Membaca: Tanggung Jawab Guru atau Orangtua?

Kompas.com - 04/02/2019, 12:11 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Guru dan orangtua memiliki peran bersama dalam mengajar anak cara membaca. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung melalui akun Facebook pribadinya (30/1/2019).

Unggahan Menteri Pendidikan Singapura ini menanggapi polemik dan debat di sosial media yang sempat viral di Singapura beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Straits Times, polemik soal siapa bertanggungjawab mengajar anak membaca ini sempat menjadi viral saat Lenny Rahman, mantan guru yang mengecam orangtua yang tidak mengajarkan membaca untuk anak-anak mereka.

Fokus pendidikan TK Singapura

Lanny mempertanyakan beberapa orangtua yang bahkan tidak dapat menyisihkan 30 menit sehari untuk mengajar anak mereka membaca. ""Sibuk bekerja tetapi tidak dapat menghabiskan waktu dengan anak? Lalu mengapa memiliki anak?!" 

Baca juga: Singapura Mengubah Paradigma Pendidikan, Belajar Bukan Kompetisi

Sejak unggahan itu menjadi viral, Lenny sempat mendapat masukan dari pihak sekolah dan secara sukarela mengundurkan diri dari sekolah tempatnya mengajar 22 Januari 2019 lalu. Ia kemudian mengklarifikasi bahwa unggahannya tersebut tidak ditujukan kepada orangtua yang telah berusaha membantu anak-anak mereka.

Menteri Pendidikan Singapura dalam unggahannya menulis bahwa sistem sekolah dasar Singapura dirancang untuk mengajar anak-anak mulai membaca dan menulis dari kelas 1 SD.

Alasannya, fokus di taman kanak-kanak (TK) Kementerian Pendidikan Singapura adalah mendengarkan dan berbicara, bukan menulis dan membaca. Mengapa?

"Penelitian menunjukkan bahwa (banyak mendengar dan berbicara) itu baik untuk perkembangan anak jika mereka mendengar lebih banyak kata-kata ketika mereka masih kecil," jelas Ong Ye Kung.

Kesempatan membuat ikatan

Ia menambahkan, "Tetapi sebagai orang tua adalah wajar ingin mempersiapkan anak-anak kita dengan baik untuk sekolah, itulah sebabnya banyak dari anak-anak kita sudah bisa membaca ketika mereka memasuki Sekolah Dasar 1." 

Menteri Pendidikan Singapura ini juga  mengatakan mengajarkan anak membaca juga merupakan kesempatan bagi orangtua untuk membuat ikatan dengan anak-anak.

Pada akhirnya, orangtua harus mendidik anak-anak karena dasar cinta dan kepedulian terhadap mereka. Bagaimanapun, ini adalah kemitraan antara orangtua dan guru, sekolah dan rumah, jelasnya.

"Yang paling penting, keduanya (orangtua dan guru) perlu bekerja bahu membahu untuk melakukan terbaik bagi anak-anak," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com