PAUD "Bintang Bintang", PAUD "Ndeso" Pencetak Anak Bintang

Kompas.com - 20/12/2018, 12:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ketika sebagian besar orangtua memaksakan anak-anak balita mereka belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung), mengikuti berbagai macam lomba, dan berbagai tuntutan lain yang tidak sejalan tumbuh kembang anak, Pendidikan Aanak Usia Dini (PAUD) Bintang Bintang secara tegas menolak semua itu.

Meski sebutannya “ndeso” (desa/kampung), namun, soal pemahaman dan pola pendidikan dikembangkan PAUD Bintang Bintang jauh dari kata tersebut.

Sejak didirikan awal 2012, 14 guru PAUD Bintang-Bintang sudah sepakat menjadikan lembaga pendidikan anak usia dini ini fokus pada upaya menumbuhkembangkan karakter anak.

PAUD 'ndeso' tolak calistung

Menurut pengelola PAUD Bintang Bintang, Sri Suratiyah, mendorong anak belajar calistung dapat mengganggu perkembangan, bahkan orangtua bisa melewatkan masa perkembangan anak yang penuh warna dengan bermain.

Anak-anak di bawah tujuh tahun harus lebih didorong prakarsa dan daya kreatifnya, bukan calistung,” papar Sri seperti dilansir dari laman Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud.

Bahkan, ketika PAUD ini baru dibuka pada 16 April 2012, dan hanya memiliki 5 orang peserta didik, Sri mengaku tidak menyesal akibat kebijakan tidak populer ini banyak orang tua batal menyekolahkan anaknya di PAUD ini.

Baca juga: Pendidikan Keluarga dan PAUD Penting di Era Teknologi

“Kami tidak mau dipaksa mematikan potensi dan minat anak. Kami justru membiarkan itu tumbuh,” ujarnya.

Sri Suratiyah menyebut PAUD yang dikelolanya sebagai “PAUD Ndeso”. Ungkapan ini dipilih untuk menggambarkan lokasi PAUD yang berada di tengah-tengah sebuah perkampungan di pinggiran Yogjakarta, tepatnya di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta.

Ajak anak cinta membaca

Untuk mengenalkan angka dan huruf, PAUD Bintang-Bintang terlebih dahulu menanamkan kecintaan anak asuhnya kepada buku melalui kegiatan membaca buku cerita.

“Kita mengajarkan anak-anak agar suka dulu dengan kegiatan membaca, sehingga nanti pada masanya tiba, mereka dengan sendirinya bisa,” ungkap Sri.

Meski tidak populer, Sri dan guru-guru PAUD Bintang-Bintang memilih teguh dengan pendirian mereka. Bahkan, pengalaman menghadapi orang tua yang “ngeyel” agar anak mereka diajari calistung, semakin memperkuat tekad mereka untuk menjadikan PAUD Bintang-Bintang untuk melahirkan bintang-bintang yang sesungguhnya.

“Kami prihatin dengan kondisi ini. Kami berupaya mengedukasi orang tua bahwa yang terpenting dilakukan adalah membuat anak menyukai kegiatan membaca,” kata Sri.

Kontrak kerjasama orangtua

Maka, PAUD ini pun menawarkan layanan tidak biasa. Di tempat ini, setiap anak diberi ruang untuk berekspresi, anak-anak juga dikenalkan pada sopan-santun, mencintai sesama, menghargai perbedaan, dan berani mengekpresikan diri.

Sedangkan orang tua, tidak dibiarkan berdiam diri. Ketika mereka mendaftarkan anaknya, mereka diminta menandatangani “kontrak kerja sama” mendidik anak. Orang tua wajib terlibat dalam proses pembiasaan praktik baik.

Bukan sekadar “kontrak kerja sama”, orangtua dilibatkan dalam proses pembelajaran anak. Setiap hari mereka menerima “Surat Cinta” berupa buku berwarna pink berisi tugas orang tua yang harus dikerjakan di rumah.

Halaman:


Terkini Lainnya

H-4 Pendaftaran Buka, Ini Perbedaan UTBK SNBT 2025 dengan Tahun Lalu

H-4 Pendaftaran Buka, Ini Perbedaan UTBK SNBT 2025 dengan Tahun Lalu

Edu
Bantu Atasi Pengangguran, Wamendikti Fauzan: Kampus Bisa Kembangkan LPK

Bantu Atasi Pengangguran, Wamendikti Fauzan: Kampus Bisa Kembangkan LPK

Edu
114 Sekolah Terdampak Banjir Bekasi, Kemendikdasmen Siapkan Bantuan Sesuai Tingkat Kerusakan

114 Sekolah Terdampak Banjir Bekasi, Kemendikdasmen Siapkan Bantuan Sesuai Tingkat Kerusakan

Edu
MNP Resmikan Nusantara Function Hall, Fasilitas Baru Berkapasitas 400 Orang

MNP Resmikan Nusantara Function Hall, Fasilitas Baru Berkapasitas 400 Orang

Edu
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Akan Dibangun di Atas Lahan 5-10 Hektar

Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Akan Dibangun di Atas Lahan 5-10 Hektar

Edu
Sosok Fahrul, Peneliti Muda UIN Sunan Kalijaga Raih Paten Antikanker dan Antidiabetes

Sosok Fahrul, Peneliti Muda UIN Sunan Kalijaga Raih Paten Antikanker dan Antidiabetes

Edu
8 Hal yang Perlu Diketahui soal Sekolah Rakyat, Program Presiden Prabowo

8 Hal yang Perlu Diketahui soal Sekolah Rakyat, Program Presiden Prabowo

Edu
Dibuka Besok, Ini Hal Penting Saat Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025

Dibuka Besok, Ini Hal Penting Saat Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025

Edu
Banjir Bekasi, Kemendikdasmen Berikan Bantuan Uang Senilai Rp 850 Juta untuk Sekolah Terdampak

Banjir Bekasi, Kemendikdasmen Berikan Bantuan Uang Senilai Rp 850 Juta untuk Sekolah Terdampak

Edu
Mendikti Brian Keluarkan Kepmen, Atur Soal Kenaikan Jabatan Dosen

Mendikti Brian Keluarkan Kepmen, Atur Soal Kenaikan Jabatan Dosen

Edu
Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan di TKA untuk SD, SMP dan SMA

Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan di TKA untuk SD, SMP dan SMA

Edu
Tips Mendidik Anak di Era Digital dari Kak Seto, Pendidikan Agama Jadi Fondasi

Tips Mendidik Anak di Era Digital dari Kak Seto, Pendidikan Agama Jadi Fondasi

Edu
Sekolah Rakyat Pertama Akan Ada di Bekasi, Pakai Aset Milik Kemensos

Sekolah Rakyat Pertama Akan Ada di Bekasi, Pakai Aset Milik Kemensos

Edu
H-5 Pendaftaran UTBK SNBT 2025, Ini Aturan Pilih Prodinya

H-5 Pendaftaran UTBK SNBT 2025, Ini Aturan Pilih Prodinya

Edu
Transformasi Digital di Dunia Akademik, Begini Dampak dan Tantangannya bagi Mahasiswa

Transformasi Digital di Dunia Akademik, Begini Dampak dan Tantangannya bagi Mahasiswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau