Program Sekolah Inovatif, "Kolaborasi Cantik" Sekolah SPK dan Negeri

Kompas.com - 09/02/2019, 20:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tanggung jawab pemajuan pendidikan di tanah air sudah semestinya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab banyak pihak. Termasuk di dalamnya, upaya peningkatan kualitas kompetensi guru.

Hal ini mendorong lahirnya Innovative Schools Programme (ISP) yang merupakan hasil kolaborasi antara Jakarta Intercultural School (JIS), Yayasan Emmanuel, Mentari Intercultural School (MIS), Dinas Pendidikan Jakarta dan Association of National and Private Schools (ANPS).

ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar "Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP" dengan mengangkat tema "Ayo Belajar".

Tidak kurang dari 600 guru dan kepala sekolah alumni ISP berpartisipasi dalam acara yang juga dihadiri Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Supriono dan Kasubdit Kurikulum Sekolah Dasar Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Kontribusi para pemangku kepentingan

"Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana pendidikan yang cukup besar. Ini menunjukan pemerintah memiliki perhatian yang sangat besar dalam dunia pendidikan," ujar Direktur Sekolah JIS Tarek Razik di awal sambutan.

Baca juga: 8 Dampak Negatif Favoritisme Sekolah Menurut Kemendikbud

Untuk itu, upaya pemerintah ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak pemangku kepentingan di dunia pendidikan, termasuk di antaranya JIS yang berupaya memberikan kontribusi melalui Program Sekolah Inovatif ini, tambah Tarek.

"Inilah saat yang tepat dan menggembirakan karena tidak ada yang membayangkan bahwa dalam kurun waktu 9 tahun sudah ada 600 peserta ISP yang lulus dan merayakan lokakarya di JIS pada hari ini," ungkap Emmanuel, penggagas Yayasan Emmanuel.

Emmanuel menambahkan, 'Program Sekolah Inovatif' tidak akan melupakan visi awalnya yakni untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan membangun hubungan erat jangka panjang dengan guru dan sekolah.

Zonasi dan "sister school" 

ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP dengan mengangkat tema Ayo Belajar.Dok. Kompas.com ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP dengan mengangkat tema Ayo Belajar.

Program peningkatan kompetensi ISP ini mendapatkan apresiasi positif Dirjen GTK Kemendikbud Supriono. "Hal ini dapat menjadi role model praktik baik kolaborasi antara sekolah SPK dan sekolah negeri dalam upaya meningkatkan kompetensi guru di tanah air," kata Dirjen GTK.

"Pemerintah memang mendorong kemitraan banyak pihak agar guru dapat meningkatkan kualitasnya terutama dalam proses pembelajaran yang menjadi titik fokus pemerintah dalam peningkatan kompetensi guru saat ini," ujar Supriono.

Kepada Kompas.com ia menyampaikan, "Saya membayangkan bila setiap sekolah SPK dalam satu sistem zonasi memiliki satu "sister school"  (mitra) satu sekolah negeri, maka akan terjadi percepatan perbaikan kualitas guru dan pemerataan kualitas pendidikan."

Ia mengharapkan, praktik baik pendidikan yang telah dijalankan JIS ini dapat diadopsi banyak sekolah SPK lain secara masif dan berkelanjutan. "Tentu perlu pula menyesuaikan dengan grand design Kemendikbud agar program ini bisa selaras dan sejalan dengan rencana jangka panjang Kemendikbud dan tidak berjalan parsial (masing-masing)," tegasnya.

Berbagi pengetahuan internasional

ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP dengan mengangkat tema Ayo Belajar.Dok. Kompas.com ISP merayakan peringatan 9 tahun kiprahnya pada 9 Februari 2019 di Jakarta Intercultural School, Jakarta, dengan menggelar Perayaan Tahunan Pertama dan Lokakarya Komunitas ISP dengan mengangkat tema Ayo Belajar.

Rencana Dirjen GTK ini mendapatkan tanggapan positif Greg Zolkowski, Community Educational Outreach Coordinator JIS.

"ISP memperkuat komitmen JIS dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Bermitra dengan Yayasan Emmanuel, yang didirikan seorang lulusan JIS, dan para partner, kami ingin meningkatkan ketrampilan pengajar di Indonesia sekaligus menginspirasi mereka agar terus belajar serta berani mencoba hal baru sehingga dapat memberi dampak lebih baik kepada para siswa,” ujar Greg.

Dengan metode modern, para pengajar JIS berbagi pengetahuan internasional mereka tentang cara dan praktik mengajar yang menarik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Untuk memberikan dampak lebih besar, JIS juga mengembangkan program Training of Trainers yang melibatkan peserta yang telah berhasil menyelesaikan program ISP agar dapat membimbing guru-guru lain. 

Dengan cara ini, diharapkan kualitas pendidikan di Jakarta dapat meningkat dengan guru-guru yang kreatif dan tingkat partisipasi murid yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau