KOMPAS.com - Selain guru, kepala sekolah menjadi salah satu titik tumpu dalam melakukan perubahan pendidikan ke arah lebih baik.
“Mutu siswa ditentukan pembelajaran yang berkualitas, maka yang harus dikontrol dan diawasi adalah guru. Maju tidaknya sekolah bergantung kepala sekolah," ujar Hamid Muhammad, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud dalam Sharing Best Practice "Program Pintar" yang digelar Tanoto Foundation (28/5/2019).
Kepala sekolah memegang peranan dalam membawa perubahan sekaligus menjaga konsistensi pembelajaran di sekolah mampu membuat siswa terlibat aktif. Dengan demikian, sekolah diharapkan mampu melahirkan lulusan dengan komptensi yang siap menjawab tantangan abad 21.
Murniati Nasution (Kepala SDN 122375 Pematang Siantar, Sumatera Utara) memaparkan pengalaman membawa perubahan pembelajaran di sekolah.
Semua guru konsisten menerapkan pembelajaran aktif, siswa difasilitasi belajar menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill/HOTS), dan kegiatan membaca buku setiap hari.
Baca juga: Program Pintar: Semangat Perubahan lewat Pembelajaran HOTS
Orangtua juga terlibat aktif dalam mendukung peningkatan mutu sekolah. Kini, para kepala sekolah dan guru-guru dari sekolah lainnya tertarik belajar dan mengunjungi sekolah melihat proses pembelajaran di kelas.
“Saya sering mengikuti pelatihan namun tidak ada tindaklanjut implementasinya. Pelatihan Tanoto Foundation sangat berbeda. Sejak awal pelatihan kami sudah langsung berpraktik, kami juga didampingi agar dapat menerapkan dalam pembelajaran," ujar Murniati.
Ia menambahkan, "Hal itu membuat saya bersama para guru terinspirasi untuk berkomitmen menerapkan hasil pelatihan.”
Untuk memastikan guru juga berkomitmen menerapkan pembelajaran aktif di kelas, Murniati rutin melakukan pendampingan pembelajaran melalui kegiatan supervisi.
”Sebelum supervisi, saya mendampingi guru menyiapkan dalam perangkat dan media pembelajaran yang akan digunakan. Di dalam pembelajaran, saya juga tidak hanya duduk diam dan mencatat, tetapi saya ikut mendampingi proses pembelajaran," ujarnya.
Pascasupervisi Murniati mengajak guru berdiskusi hasil pembelajaran, apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki ke depan. "Dampaknya, para guru selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran,” paparnya.
Setelah perubahan terjadi di semua kelas, kepala sekolah mulai mengundang orang tua siswa untuk melihat pembelajaran di kelas.
"Karya siswa hasil pembelajaran kami pajangkan dan orangtua diundang untuk melihatnya. Ternyata orangtua sangat terkesan dengan hasil belajar anak-anaknya," cerita Murniati.
Ia kemudian menegaskan, "Jadi bukan hanya angka-angka saja yang dilaporkan tetapi hasil riil pembelajaran siswa di kelas, bisa diketahui orang tua siswa,”
"Orang tua menyambut positif ketika membantu proses pembelajaran," pungkasnya. Keberhasilan Muniarti dalam melakukan perubahan di sekolahnya membuatnya dianugerahi Pemerintah Kota Pematang Siantar sebagai kepala sekolah terbaik tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.