Hari Pertama Sekolah, Ini 5 Tips Cegah Anak Mogok di Minggu Pertama

Kompas.com - 13/07/2019, 20:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Hari pertama sekolah dapat menjadi pengalaman menyenangkan untuk anakBerseragam baru, sepatu, tas, dan buku juga baru. 

Namun kegembiraan hari-hari pertama sekolah belum tentu akan dialami semua anak. Beberapa anak ada yang mengalami kegelisahan, takut, malu, minder, dan perasaan tidak nyaman lainnya.

Ada saja anak yang terpaksa harus ditunggui orangtuanya hingga beberapa hari bahkan sampai beberapa minggu. Inilah yang harus dipahami orangtua.

Hari-hari pertama masuk sekolah menjadi waktu rentan bagi siswa baru. Masa rentan itu biasanya terjadi antara satu hingga dua minggu di hari pertama sekolah. Saat-saat itu anak sangat rentan mengalami suasana yang dapat membuatnya mogok sekolah.

Orangtua jangan memarahi dan perlu memahami karena anak- anak harus beradaptasi dengan banyak hal baru.

Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Ini 5 Pesan Penting Dinas Pendidikan

 

Beberapa kasus ada anak ada yang mengalami perubahan sikap di masa rentan tersebut. Seorang anak yang awalnya begitu antusias memasuki sekolah di hari pertama, namun seminggu bisa saja tiba-tiba mogok sekolah.

Untuk itu orangtua dan guru perlu memahami hal-hal yang dapat menjadi pemicu sehingga bisa mengantisipasi agar anak-anak tidak mengalami mogok sekolah.

Dilansir dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut 6 hal yang dapat menjadi penyebab anak mogok sekolah saat hari-hari pertama sekolah:

1. Tempat duduk

Mungkin terlihat sepele bagi orangtua namun ternyata tempat duduk bisa menjadi masalah serius bagi anak-anak. Sebaiknya memilih tempat duduk di kelas dilakukan anak sendiri.

Selama ini banyak orangtua begitu mengintervensi pilihan anak. Banyak orangtua memilihkan tempat duduk paling depan. Meskipun belum ada penelitian menunjukananak yang duduk paling depan menjadi lebih pandai, ternyata budaya itu tetap saja sulit dihindari.

Orangtua tampaknya kurang suka anaknya duduk di bangku deretan belakang. Alasan mereka, anak tidak akan memerhatikan saat diajar guru. Intervensi berlebih orangtua itu ternyata banyak menyebabkan anak tidak nyaman kemudian mereka tidak kerasan atau mogok sekolah.   

2. Teman akrab

Anak baru masuk sekolah biasanya akan merasa sangat asing di lingkungan baru. Mereka akan mencari orang yang dikenalnya selain orangtuanya. Beruntung jika ia mendapatkan teman lama yang kebetulan bersekolah bersama.

Jika tidak ada maka harus mendapatkan teman baru. Bagi anak pemberani yang mudah bergaul, mungkin tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana bagi anak pemalu? Tentu akan lebih sulit mendapatkan teman sehingga butuh waktu lama beradaptasi.

Nah, di saat seperti itulah anak sangat rentan mengalami mogok sekolah. Dibutuhkan orangtua bijak jika si anak belum mendapatkan teman sendiri.

Orangtua tidak boleh memaksa menentukan teman berdasarkan pilihannya. Biarkan anak nyaman  mencari teman, beradaptasi, berkenalan, hingga mereka akrab. Ajari anak untuk berteman dengan siapa pun dapat dengan menceritakan kebaikan teman-temannya. Dengan begitu anak akan merasa nyaman.   

Halaman Berikutnya
Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau