Kembangkan Pendidikan Karakter, Sultan HB X Raih Doktor Honoris UNY

Kompas.com - 06/09/2019, 15:47 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis Budaya kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengatakan Sultan terpilih karena dinilai mempunyai keistimewaan dalam mengembangkan pendidikan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tidak lepas dari budaya.

“Sri Sultan Hamengku Buwono X telah mempromosikan pendidikan karakter secara strategis,” ucap Sutrisna Wibawa, seperti dipublikasikan laman resmi UNY, Kamis (5/9/2019).

Dia mengharapkan pemerintah daerah lain bisa mengadopsi pendidikan karakter berbasis budaya yang diterapkan DIY sebab budaya merupakan salah satu pilihan yang pas dalam menerapkan pendidikan karakter.

Perkuat toleransi

Disebutkan budaya memberikan pembelajaran mengenai keberagaman yang bisa memperkuat integrasi dan toleransi. UNY melihat Gubernur DIY sungguh-sungguh melakukan hal itu dalam kiprahnya selama ini.

Baca juga: Penuh Haru, Kisah Ibu Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Lulusan Termuda UNY

Salah satu bukti yaitu adanya Perda tentang Pendidikan Berbasis Budaya di DIY. Perda tersebut berdasarkan budaya asli tanah Mataram. Budaya itu kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan akar budaya.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan,
implementasi pengembangan karakter secara dinamis dan adaptif terhadap pesatnya perubahan belum bisa berjalan optimal.

Ada dua faktor penyebabnya. Pertama, yaitu para guru kurang terampil menyelipkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Maka dari itu, pendidikan karakter perlu direformulasi dan direoperasionalkan melalui transformasi budaya dan kehidupan satuan pendidikan.

Faktor kedua, yakni sekolah terlalu fokus mengejar target akademik, terutama agar siswa lulus ujian nasional. Namun di sisi lain, aspek kecakapan hidup (soft-skills) yang merupakan non-akademik kurang diajarkan.

Hal itu mengakibatkan kecakapan hidup justru diabaikan, padahal itu adalah unsur utama pendidikan karakter.

2 faktor penentu

Sri Sultan pun mengungkapkan, pendidikan karakter terdiri dari pengembangan substansi, proses dan suasana atau lingkungan yang menggugah, mendorong, dan memudahkan orang untuk mengembangkan kebiasaan baik.

Kebiasaan ini tumbuh dan berkembang sesuai kesadaran, keyakinan, kepekaan, dan sikap subyek didik.

“Dengan demikian, pendidikan karakter bersifat inside-out. Artinya, perilaku yang menjadi kebiasaan baik ini terjadi karena dorongan dari dalam, bukan karena paksaan dari luar,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Ada dua faktor yang memengaruhi proses pendidikan karakter, yakni faktor bawaan (nature) dan faktor lingkungan (nurture). Faktor bawaan berada di luar jangkauan masyarakat untuk memengaruhinya.

Gubernur DIY tersebut menambahkan, pendidikan karakter merupakan daya dan upaya untuk memajukan pertumbuhan budi-pekerti (karakter), pikiran (intelektual), dan tubuh subyek didik dalam satu kesatuan utuh untuk memajukan kesempurnaan kehidupan dan penghidupannya selaras dengan dunianya.

3 pusat pendidikan

Seharusnya pendidikan karakter bisa menjadikan seorang anak terbiasa berperilaku baik sehingga dia juga terbiasa dan akan merasa bersalah jika tidak melakukannya.

Dengan begitu, kebiasaan baik yang menjadi insting otomatis membuat seorang anak merasa bersalah bila tidak melakukannya.

Menurut Sri Sultan, ada tiga pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya harus saling bersinergi dan seimbang dalam merancang, melaksanakan, dan mengembangkan pendidikan.

Sebab, pendidikan bukan hanya tugas sekolah, melainkan sekolah justru hanya memberi kerangka dan melengkapi pendidikan utama di keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UBTK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

SMA Cahaya Rancamaya Jadi Perwakilan Jawa Barat dalam Program SMA Unggul Garuda 2025

Edu
Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Belum Lulus, Sudah Sertifikasi: Mahasiswa MNP Tempuh Pelatihan MICE bersama Profesional

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau