Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5+4 Tips Prof Wei Wu Tingkatkan Kualitas Publikasi Jurnal Ilmiah

Kompas.com - 14/10/2019, 18:56 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Membangun reputasi individu dan institusi akademis bisa dilakukan antara lain dengan membuat publikasi ilmiah yang diunggah di laman jurnal internasional.

Maka dari itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah agar semakin dikenal dan memiliki reputasi yang baik.

Dilansir di laman resmi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), American Institute of Chemical Engineers (AIChE) ITS menyelenggarakan lokakarya bertema How to Write an Article to A Reputable International Journal, pekan lalu.

Tampil sebagai dalam acara tersebut yaitu Prof. Wei Wu, dosen Universitas Nasional Cheng Kung, Taiwan. Dia mengungkapkan cara untuk bisa meningkatkan kualitas publikasi.

Prof. Wei Wu mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk menyampaikan informasi, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi secara tertulis merupakan komunikasi yang berwujud tulisan, simbol, dan gambar. Salah satunya dalam bentuk jurnal ilmiah.

Prof. Wei Wu memberikan 6 fokus yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitias publikasi jurnal ilmiah:

1. Perhatikan sistematika dan kaidah

Jurnal ilmiah adalah buah dari penelitian yang telah dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan kaidah penulisan. Sistematika dan kaidah dalam penulisan jurnal sangat penting sehingga harus diperhatikan dengan saksama.

Baca juga: Soal Perpres Bahasa Indonesia, Menristekdikti Tegaskan Tidak untuk Jurnal Ilmiah

2. Padat dan rampingkan abstraksi

Wu menuturkan, hal yang sering disalahartikan oleh para penulis yaitu semakin banyak tulisan di bagian abstrak maka semakin bagus. Padahal, abstrak yang merupakan pintu utama dari jurnal justru semakin ideal jika isinya padat dan ramping.

3. Jadikan fokus lewat gambar dan tabel

Selain itu, ada tabel dan gambar juga menjadi tolok ukur kualitas jurnal ilmiah.

“Akan lebih bagus jika bagian yang dijadikan fokus disorot dan diberi ilustrasi yang menggambarkan abstrak,” ujar Wu, seperti dikutip dari situs resmi ITS.

4. Pahami kapabilitas editor

Ia menambahkan, setelah jurnal diunggah ke suatu situs web, maka akan diseleksi oleh editor dan diteruskan kepada pengulas. Pengulas yang dituju adalah pengulas yang diajukan oleh pengirim.

Oleh karena itu, sangat penting bagi penulis untuk mengetahui orang yang kapabel untuk mengulas. Kapabilitas dari seorang pengulas dapat dilihat dari bidang yang menjadi spesialisasinya dan obyektivitas penilaiannya.

5. Empat Sorotan editor

Wu juga mengungkapkan bahwa banyak jurnal yang setiap hari masuk untuk meminta ulasan. Itulah makanya hampir tidak mungkin seorang editor membaca keseluruhan isi jurnal untuk diulas.

“Saat pengumpulan jurnal ada empat hal yang menjadi sorotan utama, yaitu draft naskah, tabel dan gambar, surat pengantar, serta sorotan dan abstrak grafis,” imbuhnya.

6. Orisinalitas konten

Ia pun mengatakan bahwa memang tidak mudah menembuskan jurnal ilmiah ke laman jurnal internasional. Kemungkinan untuk direvisi atau bahkan ditolak pun sangat besar.

Maka dari itu, sistematika dan kaidah penulisan harus dipenuhi. Selain itu, tambah Wu, hal lain yang harus dipenuhi yaitu orisinalitas konten dalam jurnal ilmiah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com