Tips Sederhana Jaga Kesehatan Anak Jelang Masuk Sekolah

Kompas.com - 03/01/2020, 18:05 WIB
Ayunda Pininta Kasih,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Sumber ncbi

KOMPAS.com - Di balik udara sejuk, musim hujan juga identik dengan penyebaran penyakit yang sering menyerang anak-anak usia sekolah. Terlebih bila lingkungan rumah mengalami banjir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi antara Januari hingga Maret 2020.

Di tengah cuaca tak menentu, Senin (6/1/2020) anak tetap harus kembali masuk sekolah. Selain menyiapkan peralatan sekolah, orangtua juga perlu memastikan kalau tubuh anak juga siap menghadapi kegiatan belajar di kelas.

Menurut hasil penelitian Pusat Nasional Informasi Bioteknologi di Amerika Serikat NBCI, ditemukan ada sejumlah penyakit yang paling banyak menyerang anak-anak sekolah yang berpotensi mengganggu proses belajar di sekolah.

Penyakit kerap menyerang anak sekolah

Penelitian terhadap 890 siswa usia 8-15 tahun itu menemukan, penyakit yang kerap menyerang anak sekolah di rentang usia tersebut antara lain;

  1. Malaria atau penyakit bawaan nyamuk lainnya (91 persen)
  2. Diare (82 persen)
  3. Infeksi jamur kulit (66,3 persen)
  4. Batuk (53 persen)
  5. Flu (40 persen)
  6. Tifus (21,3 persen).

Baca juga: Agar Siswa Fit Sekolah, Orangtua Waspada 3 Penyakit Musim Hujan Ini

Gejala umum dari penyakit tersebut meliputi demam, muntah, sakit kepala, badan lemas, hingga kehilangan nafsu makan.

Kesehatan tubuh rendah tak hanya mengurangi kemampuan anak memahami pelajaran di sekolah, namun juga berpotensi membuat anak tak bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

Walau anak bisa mengejar ketertinggalan, namun tekanan akademis yang akan dihadapi anak bisa menjadi lebih tinggi.

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Menurut dokter spesialis anak Vicka Farah Diba, pada musim penghujan dan banjir, masalah kesehatan utama pada anak ialah kebersihan yang tak terjaga baik.

Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan anak di masa-masa sekolah ialah dengan membiasakan anak melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Apa itu? 

Vicka mengatakan, PHBS dapat dilakukan dengan sejumlah langkah, yakni:

  1. Pastikan anak mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
  2. Konsumsi buah dan sayur setiap hari.
  3. Ajak anak aktif bergerak.
  4. Biasakan anak membuang sampah pada tempatnya.
  5. Menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari penyakit leptospirosis akibat tikus.
  6. Menggunakan losion anti-nyamuk bila ada kejadian demam berdarah di lingkungan sekitar.
  7. Penggunaan jamban sehat.
  8. Tidak meludah sembarangan.
  9. Pemberantasan jentik nyamuk di lingkungan rumah, sekolah, dan sekitar.

Kebiasaan cuci tangan

Baca juga: Senin Sekolah Lagi, Ini 5 Cara agar Anak Tak Malas Sekolah Usai Libur

Selain itu, Vicka juga menyarankan orangtua untuk mengajak anak senantiasa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Orangtua dapat meminta anak mengikuti sejumlah langkah CTPS yang lebih dahulu dicontohkan, yaitu:

1. Cuci tangan sebelum makan.
2. Cuci tangan sebelum mengolah makanan.
3. Cuti tangan setelah buang air besar (BAB).
4. Cuci tangan setelah memegang benda yang kotor.
5. Cuci tangan setelah memegang hewan.

Bila anak mengalami demam lebih dari tiga hari, terlebih disertai dengan diare, muntah, nafsu makan berkurang, hingga lemas, baiknya tak menunda ke pusat pelayanan kesehatan.

Dengan begitu anak bisa segera mendapatkan penanganan terbaik di samping bisa lebih optimal untuk belajar di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau