Kekerasan oleh Guru Banyak Terjadi, IGI Nilai Pola Rekruitmen Guru Serampangan

Kompas.com - 26/02/2020, 18:50 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim mengatakan tindakan-tindakan negatif seperti kekerasan fisik hingga kekerasan seksual oleh guru berawal dari pola rekruitmen guru yang serampangan.

Pemerintah dinilai lepas tangan dan membiarkan pola rekruitmen serampangan terjadi terus menerus.

"Kemdikbud tidak pernah membuat aturan bagaimana pola rekrutmen guru non PNS di sekolah-sekolah sehingga yang terjadi adalah pola rekrutmen yang tidak jelas dan sama sekali tidak mempertimbangkan kompetensi Sang Guru," kata Ramli dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Kompetensi guru, lanjut Ramli, merupakan hal yang serius dalam pendidikan. Guru harus memiliki empat kompetensi dasar agar memiliki kepercayaan diri di kelas.

"(Empat kompetensi dasar) Kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan yang paling penting adalah kompetensi kepribadian," ujarnya.

Baca juga: Tragedi Susur Sungai, PB PGRI Akan Beri Dampingan Guru yang Jadi Tersangka

Kondisi saat ini, lanjut Ramli, seorang guru mampu memperoleh NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) tak melewati proses proses yang sesungguhnya untuk diangkat menjadi guru.

Guru diangkat tanpa seleksi tanpa uji kompetensi dan bahkan para kepala daerah tidak mengerti kualitas dari para guru tersebut.

"Di sisi lain guru pensiun, guru yang terangkat menduduki jabatan struktural, guru yang diangkat menjadi kepala sekolah, guru yang diangkat menjadi pengawas sekolah, dan guru yang berhenti mengajar karena sebab-sebab tertentu," kata Ramli.

Menurutnya, Kemendikbud tak membuat regulasi terkait penggantian guru. Di sisi lain, kejadian-kejadian guru yang menyimpang terjadi terus menerus dan cenderung terjadi pembiaran.

"Intensitas kejadian memalukan yang dilakukan oleh guru ataupun kesalahan kesalahan fatal yang dilakukan oleh guru semakin tinggi bahkan kejadian-kejadian tersebut sudah di luar nalar dan akal pikiran sehat manusia," tambah Ramli.

Baca juga: 7 Catatan PGRI soal Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Mendikbud Nadiem

Ia menyebutkan semua masalah terkait guru-guru yang bermasalah sudah ada di tangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Ia menilai Presiden Joko Widodo perlu turun tangan untuk menangani permasalahan terkait guru.

"Empat bulan telah berlalu tetapi solusi-solusi terkait masalah-masalah pendidikan belum begitu mendasar mampu dikerjakan oleh Nadiem Makarim. Mendikbud Nadiem Makarim lebih sibuk dengan urusan remeh-temeh seperti RPP atau pengelolaan dana BOS yang juga penuh dengan kelemahan di sana-sini," ujar Ramli.

Kekerasan guru terhadap murid saat ini masih banyak terjadi. Yang baru terungkap adalah tindakan pemerkosaan murid oleh guru SD Negeri di wilayah Kuta Utara, Badung.

Kekerasan fisik oleh guru terhadap murid juga seringkali ditemukan. Bentuk-bentuk kekerasan juga terjadi secara non-verbal.

"Kejadian-kejadian berupa penyimpangan seksual dari guru kepada muridnya tak boleh lagi terjadi serta perilaku perilaku lain yang sesungguhnya sangat memalukan dalam dunia pendidikan," tambah Ramli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPPK 2024 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Klik sscasn.bkn.go.id

PPPK 2024 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Kemendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Bantu Siswa Korban Kekerasan dan Asusila

Edu
Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Ada 2 Cara Cek Hasil SKD CPNS 2024, Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

7 Negara Paling Populer untuk Kuliah di Luar Negeri dan Beasiswa Pilihannya

Edu
2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau