Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Strategi Dampingi Anak Gunakan "Gadget" agar Tidak Kecanduan

Kompas.com - 25/04/2020, 10:35 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kegiatan belajar daring (online) di tengah wabah Covid-19 mau tak mau membuat anak menghabiskan waktu lebih banyak untuk menggunakan gawai (gadget).

Walau tujuan utamanya untuk belajar, namun tak jarang anak jadi kebablasan dan menggunakannya untuk bermain game hingga mengakses Youtube. Orangtua pun mulai cemas karena anak kian lekat dengan gawai.

Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University Dr. Yulina Eva Riany mengatakan, walau dalam situasi darurat Covid-19, memberikan anak keleluasaan penuh menggunakan gawai bukanlah suatu hal yang bijak.

Baca juga: Orangtua Beri Iming-iming Agar Anak Mau Belajar, Bolehkah?

“Pendampingan dalam menggunakan media digital adalah strategi yang sangat penting dilakukan oleh orang tua. Selain untuk mengontrol aktivitas anak menggunakan perangkat digital, orang tua dapat memberikan ruang untuk belajar bersama dengan anak dalam melakukan banyak hal baru di dunia maya,” papar Yulina.

Karena itu, orang tua disarankan meluangkan waktu untuk mendampingi anak ketika mereka sedang menggunakan media digital.

Berikut strategi positif yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam mendampingi anak menggunakan perangkat digital dengan bijak di rumah.

1. Orangtua jadi "role model"

Orang adalah role model utama dalam membentuk kebiasaan anak menggunakan perangkat digital.

Baca juga: Anak Mulai Bosan dan Menolak Belajar di Rumah, Orangtua Lakukan Ini

"Orang tua harus menjadi model bagaimana menggunakan perangkat digital sehari-hari. Misalnya, tidak menggunakan perangkat digital setiap saat dan setiap waktu, tidak mengabaikan percakapan karena sedang mengakses media digital, meletakkan ponsel ketika sedang berkendara dan makan," kata Yulina.

Hal inilah yang menjadi landasan anak untuk menyontoh dalam menggunakan media digital secara bijak.

2. Penuhi dengan interaksi

Menurut Yulina, interaksi positif menjadi sebuah kunci awal yang harus dilakukan oleh orang tua agar anak lepas dari ketergantungan pada gawai.

 

"Misalnya mengajak anak membahas tentang sesuatu yang sedang viral di media sosial, tokoh yang sedang menjadi idola, atau aplikasi yang sedang marak digunakan oleh generasi milenial," sarannya.

Menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak secara langsung merupakan cara untuk menghangatkan hubungan antara anak dan orangtua. Menjadi fondasi komunikasi selanjutnya.

3. Kesepakatan aturan main

Kesepakatan dalam memberlakukan aturan main penggunaan gawai sangatlah penting dibuat bersama-sama antara anak dan orangtua.

"Misalnya, jam berapa dan berapa lama durasi yang diperbolehkan untuk menggunakan gawai di luar kegiatan belajar online. Selain itu, harus ada aturan main yang harus diberlakukan terkait aktivitas tayangan yang boleh dan tak boleh diakses sehingga anak memiliki arahan yang jelas dalam mengambil sikap,” jelas Yulina.

Baca juga: Beasiswa S2 Manajemen PPM Jakarta, dari Biaya Kuliah hingga Uang Saku

4. Jadwalkan aktivitas

Membuat jadwal aktivitas harian yang jelas dapat mengarahkan anak untuk mengetahui aktivitas apa yang seharusnya dilakukannya sehari-hari. Orangtua pun jadi tak mudah lupa apa saja yang harus dilakukan dalam satu hari.

 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau