Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak, Apa Itu Karambol dan Katapel? Ini Penjelasan Kemdikbud

Kompas.com - 25/04/2020, 14:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi anak-anak zaman now, tentu agak asing dengan permainan yang satu ini. Sebab, perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan anak lebih suka dengan permainan atau game di ponsel pintar.

Apalagi di masa pandemi virus corona atau Covid-19 yang mengharuskan anak-anak tetap tinggal di rumah saja. Jadi sambil berakhir pekan, yuk simak info ini untuk menambah pengetahuanmu.

1. Karambol

Namanya adalah karambol. Permainan karambol hampir mirip seperti biliar. Namun dalam permainan ini, kita bisa menggunakan lempeng bulat kecil sebagai pengganti bola.

Baca juga: Kelas 1-3 SD, Ini 5 Rangkuman Sahabat Pelangi di TVRI Berikut Kesimpulannya

Untuk melontarkannya dengan cara disentil menggunakan jari. Jika kamu penasaran, maka simak informasi yang dirangkum dari akun resmi Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ini.

Pada tulisan admin Instagram Kemdikbud, Sabtu (25/4/2020), nama karambol ada bermacam-macam.

Di berbagai negara, permainan ini dikenal dengan banyak nama. Seperti carrum, couronne, carum, karam, karom, karum, dan finger billiards/biliar jari.

Pada beberapa negara, permainan karambol merupakan permainan rakyat. Di Indonesia, permainan karambol biasa dijumpai pada perayaan Hari Kemerdekaan RI.

Tak hanya itu saja, permainan ini juga bisa dimainkan saat menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.

Biasanya, permainan ini dimainkan dua atau 4 orang. Dan jika orang yang kalah nantinya akan diberi hukuman dengan cara dicoret mukanya dengan bedak.

Kenapa dengan bedak? Karena di permainan ini menggunakan bedak bayi sebagai pelicin agar lempengan bulat kecil bisa melaju dengan kencang.

Siapa yang mendapat coretan bedak paling banyak, maka dia yang kalah.

2. Katapel

Salah satu permainan tradisional yang satu ini juga cukup unik. Sebab, hanya dibuat secara sederhana. Yakni dibuat menggunakan dahan bercabang dua.

Kemudian pada ujung keduanya diikat dengan tali karet, dan diikatkan pada kulit selebar 3—4 cm, gunanya untuk melontarkan batu kecil.

Tapi, tahukah kamu asal Katapel? Dari postingan akun Instagram Kemdikbud, katapel berasal dari bahasa Yunani. Yaitu katapeltes, yang terdiri dari kata yang artinya menarik ke bawah dan pallo yang artinya melempar.

Meskipun awalnya dikenal sebagai salah satu senjata, saat ini katapel lebih digunakan sebagai alat berburu atau menjadi salah satu permainan tradisional.

Apakah kamu pernah membuat sendiri katapel dan memainkannya? Tentu bagi anak kecil untuk memainkannya harus didampingi oleh orangtua.

Sebab, permainan ini tidak bisa digunakan asal-asalan jika yang dilemparkannya adalah batu kerikil.

Baca juga: Siswa SMP, Ini Rangkuman Belajar dari Rumah di TVRI: 4 Tokoh Indonesia

Namun jika dipakai untuk mengenai target tertentu dan dilakukan di tempat yang lapang atau luas, maka katapel bisa juga untuk melatih fokus.

Sama halnya dengan panah yang memerlukan fokus agar anak panah bisa mencapai target dengan tepat sesuai sasaran.

Tangkapan layar Instagram Kemdikbud, mengenal katapel.DOK.Instagram Kemdikbud Tangkapan layar Instagram Kemdikbud, mengenal katapel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Kamera di Behel Gigi Lolos saat UTBK, Panitia: Tak Terdeteksi Metal Detector

Edu
Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Lahirkan Pemimpin Muda untuk Kelola Alam, BEKAL Pemimpin 4.0 Gelar Kelulusan

Edu
UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

UM Mulai Pembangunan Gedung Poliklinik, Dukung Layanan Kesehatan Kampus dan Masyarakat

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Kecurangan UTBK SNBT 2025, Pelaku Bisa Dipidana jika Terbukti

Edu
Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Panitia SNPMB Tegaskan akan Diskulifikasi jika Peserta UTBK Terbukti Curang

Edu
Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Modus Kecurangan Baru UBTK SNBT 2025: Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi

Edu
Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Viral Dugaan Kebocoran Soal UTBK 2025, Ketua SNPMB: Itu Tak Akan Terjadi

Edu
Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Viral Dugaan Kecurangan UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB: Itu Ada Saja, Kami Investigasi

Edu
Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Viral Kebocoran Soal UTBK SNBT 2025, Ketua SNPMB Buka Suara

Edu
6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

6 Modus Kecurangan Siswa di UTBK SNBT 2025, Ada Kamera di Behel Gigi

Edu
Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Menarik Ditiru, 7 Cara SMA Al-Azhar Gelar Pensi di Mal dan Hadirkan Sheila on 7

Edu
Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Survei KPK Ungkap Praktik Menyontek Pelajar dan Kedisiplinan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Edu
Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Cegah Kecurangan UTBK 2025, Unair Wajibkan Peserta Pakai Sandal

Edu
2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

2 Hari UTBK SNBT 2025 Digelar, Ada 14 Kasus Kecurangan Ditemukan

Edu
Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Perluas Pendidikan Diaspora, LSPR Institute dan Kyungwoon University Jalin Kolaborasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau