KOMPAS.com - Di masa pandemi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tetap dapat dilakukan di rumah, dengan panduan kurikulum tepat, dampingan dari guru serta dukungan dari pemerintah.
Hasil penelitian menyebutkan, anak yang mengikuti PAUD memiliki dampak jangka panjang, yakni nilainya lebih tinggi 57 poin di atas rata-rata internasional.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Muhammad Hasbi mengatakan, anak yang menjadi peserta didik di PAUD akan memperoleh stimulasi tumbuh kembang yang lengkap.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Mohon Kembali ke Tanah Air, Negara Membutuhkan Anda
"Dampak jangka panjangnya, anak akan memiliki prestasi akademik yang lebih baik di jenjang pendidikan berikutnya," jelasnya dalam webinar Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Melalui PAUD di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dirangkum dari laman Ruang Guru Paud Kemendikbud.
Di kesempatan berbeda, Umum Asosiasi Pelatih PAUD Indonesia Dedi Wahyudi sempat mengutip Maria Montessori, yakni bagian terpenting dari kehidupan anak bukanlah di universitas.
Tetapi bergantung pada periode pertama dari usia 0 sampai 6 tahun, karena selama periode itu seluruh instrumen besar manusia dibentuk. Bukan hanya kecerdasan, tetapi seluruh kecakapan psikis.
Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya
Selain itu, anak dari keluarga kurang mampu yang masuk PAUD bahkan memiliki peningkatan capaian perkembangan kognitif, bahasa, dan emosional yang lebih tinggi dari anak dari keluarga mampu yang pernah berpartisipasi di PAUD.
Di masa pandemi, tak sedikit orangtua yang menangguhkan anak masuk PAUD karena dinilai tidak efektif.
"Selama pandemi COVID-19 ini memang ada kecenderungan orang tua menunda anaknya untuk masuk PAUD," ungkap Hasbi.
Padahal, kata dia, di masa pandemi PAUD tetap dapat dilakukan di rumah, dengan panduan kurikulum tepat, dampingan dari guru serta dukungan dari pemerintah.
Baca juga: Tanamkan Budi Pekerti, Bacakan 5 Dongeng Tradisional ini Sejak Dini
Pada saat anak berusia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, yang mana jutaan koneksi saraf terbentuk. Sehingga stimulasi yang tepat sasaran sangat diperlukan.
Setelah melewati periode emas tersebut, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.
Anak yang ikut PAUD, lanjut Hasbi, juga akan memperoleh pendidikan karakter yang lebih awal dan lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.