Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tempora Mutantur": Refleksi 36 Tahun Perjalanan Elex Media Komputindo

Kompas.com - 15/01/2021, 11:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Eko Nugroho | Editor Elex Media Komputindo

KOMPAS.com - Dalam sejarahnya yang sangat panjang, dunia pernah dihadapkan pada sebuah tantangan terbesarnya yakni kehancuran alam dan lingkungan, beserta semua ekosistemnya.

Hal ini terjadi 66 juta tahun lalu ketika sebuah asteroid masif menabrak permukaan bumi dan menimbulkan apa yang dikenal sebagai Extinction Level Event (E.L.E.) atau dalam bahasa awam kita adalah peristiwa “kiamat”.

Nyatanya pada saat itu, masih banyak juga bentuk kehidupan yang tersisa di muka bumi ini. Mereka yang masih diberi kesempatan untuk hidup membawa sebuah misi yang sangat mulia yakni melanjutkan kehidupan itu sendiri.

Namun, itu semua dilakukan bukan tanpa syarat. Setelah peristiwa kiamat tadi, semua yang mau tetap hidup harus mengadopsi satu konsep yakni berubah atau punah.

Tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa di zaman modern ini, terjadi lagi satu peristiwa besar yang mungkin bisa kita analogikan sebagai E.L.E. versi modern.

Tanpa bisa diprediksi siapa pun, tahun 2020 lalu manusia di seluruh dunia dibuat terperangah dengan munculnya Covid-19, varian virus baru yang lebih mematikan dan berdaya sebar sangat tinggi.

Selama setahun, seluruh dunia seakan dilumpuhkan oleh “musuh yang tak kasat mata”.

Sendi-sendi kehidupan seperti ekonomi, perdagangan, pariwisata bahkan roda pemerintahan satu demi satu dilumpuhkan, dan dampak terbesarnya ditanggung oleh manusia itu sendiri.

Covid-19 memutarbalikkan semua tatanan kehidupan, cara kita beraktivitas, bekerja, dan berinteraksi dengan sesama. Pandemi ini akan menjadi “kepunahan” global kehidupan di zaman modern, apabila kita tidak tanggap menghadapinya.

Baca juga: Pelanggan Gramedia Turut Berdonasi demi Kemajuan Pendidikan dan Literasi

36 Tahun Elex Media Komputindo

Elex Media Komputindo, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia yang lahir pada 15 Januari 1985, dalam perjalanannya juga telah menghadapi berbagai perubahan yang disebabkan dinamika perkembangan ekonomi dan bisnis nasional dan global.

Salah satu gejolak yang cukup signifikan adalah krisis moneter 1998, yang disebabkan anjloknya nilai tukar Rupiah kita.

Secara strategis, Elex Media yang waktu itu sebagian besar bukunya berasal dari penerbit asing, terdampak cukup besar, dan pada akhirnya melakukan berbagai strategi pengetatan biaya yang diimbangi dengan peningkatan upaya penjualan.

Berkat perencanaan yang cermat dan kegigihan semua karyawannya, Elex Media Komputindo dapat keluar dari krisis moneter tersebut, bahkan terus membukukan peningkatan laba di tahun-tahun selanjutnya.

Saat ini, di usia yang ke-36, Elex Media Komputindo telah memiliki 10 bidang penerbitan. Dari sisi platform, penerbit ini juga telah merambah ke dunia digital melalui e-book, audio book, serta dunia edutainment melalui produk edukatif di bawah brand Oopredo.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau