Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Bentuk Tim Pengembang Mutu untuk Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah

Kompas.com - 27/01/2021, 20:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Gumanti | Guru SMPN 5 Bantan, Bengkalis, Riau

KOMPAS.com - Di tengah pandemi yang membuat siswa masih harus belajar dari rumah (BDR), sekolah harus terus berupaya memberikan pembelajaran berkualitas yang bisa diakses siswa di tengah keberagaman fasilitas yang mereka miliki.

Untuk menjaga kualitas dan menjaga keamanan serta kesehatan siswa selama belajar dari rumag (BDR), sekolah dapat membentuk Tim Pengembang Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS).

Tim ini terdiri dari guru terpilih, komite sekolah, dan kepala sekolah yang berbagi peran mulai menjadi penanggung jawab sampai koordinator yang berfokus menentukan standar kualitas pembelajaran.

Berikut enam peran TPMPS untuk memastikan kegiatan belajar dari rumah dapat terjaga kualitasnya:

Baca juga: Orangtua Jangan Emosi, Begini Manfaat Dampingi Anak BDR

1. Membantu perencanaan BDR

TPMPS harus memastikan setiap guru mengembangkan dokumen BDR seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta didik (LKPD).

Seringkali kegiatan BDR kurang maksimal karena RPP dan LKPD dari para guru belum disiapkan dan tidak diarsipkan. TPMPS juga membantu mendampingi guru membuat RPP yang mendorong pembelajaran aktif.

Biasanya siswa mudah bosan kalau belajar hanya mendengar penjelasan guru. TPMPS membantu guru memastikan dalam RPP dirancang kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa lebih banyak berpraktik.

2. Dokumentasi kegiatan belajar

Sekolah kami masih melakukan BDR dengan pola blended. Pembelajaran daring menggunakan WhatsApp Group (WAG) dan Zoom. Sedangkan pembelajaran luring dilakukan tatap muka seminggu sekali untuk pengambilan dan pengumpulan tugas ke sekolah.

Selama melakukan kegiatan BDR secara daring, TPMPS meminta guru untuk membuat dokumentasi seperti screenshoot percakapan di WAG dari mulai pendahuluan, inti, sampai menutup kegiatan pembelajaran.

Dokumentasi ini penting sebagai bahan evaluasi mingguan yang dilakukan TPMPS bersama para guru. Para guru juga diwajibkan memberi umpan balik atas hasil pekerjaan siswa selama belajar dari rumah.

3. Edukasi protokol kesehatan

TPMPS bersama Tim Gugus Covid Sekolah juga melibatkan orangtua siswa untuk mendapat materi kesadaran menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini perlu dilakukan karena anaknya juga harus didampingi mematuhi protokol kesehatan saat mengumpulkan hasil belajar ke sekolah sesuai jadwal.

Di sekolah kami, siswa punya jadwal masing-masing untuk pengambilan dan pengumpulan tugas ke sekolah setiap minggu agar tetap menjaga jarak. Sekolah juga sudah menyediakan masker dan selalu menghimbau siswa cuci tangan di tempat yang sudah disediakan.

4. Sharing dengan orangtua dan wali kelas

Dengan adanya kegiatan sharing ini, masalah dan kendala yang dihadapi orangtua maupun siswa, maka TPMPS dapat segera membantu mencari solusi masalah tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau