Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Kemenag: Generasi Muda, Jangan Kendor Terapkan Prokes

Kompas.com - 08/02/2021, 19:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu penyebab belum meredanya angka kasus positif Covid-19 dikarenakan masih ada sebagian masyarakat yang abai menerapkan protokol kesehatan (prokes). Khususnya generasi muda yang sulit menerapkan kebijakan pemerintah untuk tidak berkerumun.

Agar masyarakat khususnya generasi muda selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman mengadakan webinar dengan tema 'Gerakan Sosialisasi Penerapan Prokes (5M) pada Generasi Muda'.

Salah satu pembicara dalam webinar, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sleman dr. Wisnu Murti Yani mengatakan, edukasi terus dilakukan Dinas Kesehatan Sleman agar masyarakat jangan menganggap remeh keberadaan Covid-19.

"Jangan menganggap sepele Covid-19, karena gejalanya tidak sama di semua orang. Karena tidak semua tubuh memiliki respon yang sama saat terpapar Covid-19. Virus ini juga selalu bermutasi saat menyerang satu dan yang lain, keganasan dan respon tubuh kita tidak sama," ungkap dr. Wisnu dalam webinar yang diadakan, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Ajak Generasi Muda Lebih Kreatif di Masa Pandemi, Kemendikbud Gelar Lomba Blog dan Vlog

Wisnu menjelaskan, salah satu bentuk pengendalian penularan Covid-19 adalah dengan sering mencuci tangan dengan sabun. Protokol kesehatan agar jangan berkerumun inilah yang paling sulit diterapkan di kalangan anak muda. 

"Tidak berkerumun mungkin yang paling sulit, karena jenuh di rumah pengen kumpul sama teman-teman. Tapi saya imbau kalau pertemuan yang tidak ada faedahnya ditahan dulu, untuk tidak berkerumun. Jika memang harus ada pertemuan saya imbau untuk jaga jarak dalam diskusi atau bisa dilakukan secara daring," urai dr. Wisnu.

Selalu jaga imun tubuh

Wisnu juga meminta agar anak-anak muda tetap mandi dua kali meski masih mengikuti pembelajaran online di rumah. Meskipun tidak ada kegiatan di luar rumah bukan berarti tidak perlu mandi.

"Mandi termasuk upaya untuk menjaga imunitas karena saat mandi itu membuka peredaran darah dan syaraf dalam tubuh kita," imbuhnya. 

Baca juga: Pakar UGM: PPKM Jilid II Tak Efektif Turunkan Kasus Covid-19

Selain itu upaya lain dalam meningkatkan imun tubuh dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Baik itu nasi, sayur dan lauk pauk dan buah-buahan.

"Jangan merokok, minum suplemen dan vitamin, melakukan aktivitas fisik, istirahat cukup dan mengendalikan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan kanker," tutur dr. Wisnu.

Sejauh ini Dinas Kesehatan Sleman juga terus melakukan penguatan untuk melacak kasus yang terkait kontak erat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi. 

Selain itu, edukasi kesehatan juga terus dilakukan. Khususnya untuk mencegah terjadinya klaster keluarga. "Di dalam satu keluarga tidak mungkin menjaga jarak dan memakai masker. Klaster keluarga ini yang paling sulit dicegah. Jangan sampai pulang membawa virus," tegasnya.

Sebagai generasi muda, lanjut Wisnu, jika menemukan informasi hoaks terkait Covid-19 bisa langsung konfirmasi ke Kominfo. Selain itu bagi anak muda yang punya followers di media sosial yang banyak bisa membantu pemerintah dengan memberikan informasi terkait pencegahan penularan Covid-19. "Bekerja dan beraktivitas tetap dilakukan tapi juga harus efektif dan selamat dari Covid-19," tandas dr. Wisnu.

Bangun optimisme di kalangan anak muda

Pembicara lain, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sleman Ariyanto Nugroho menambahkan, adanya pandemi Covid-19 ini membuat sektor kehidupan berubah.

Baca juga: Ini Panduan Jika Mahasiswa Terkonfirmasi Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Misalnya Idul Fitri tahun lalu saja semua umat Muslim tidak bisa merasakan Shalat Id bersama-sama dan melakukan silahturahmi ke keluarga yang sudah menjadi budaya dari tahun ke tahun. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com