KOMPAS.com - Punya anak-anak di bawah lima tahun (balita) saat di rumah pasti sering mengeksplorasi segala sesuatu. Mulai dari bertepuk tangan, memukul atau mengetuk sesuatu hingga mengeluarkan suara.
Bagi sebagian orang dewasa, kegiatan tersebut sering dianggap menganggu. Bahkan di cap berisik. Ternyata perilaku tersebut bukan sekedar 'berisik' saja lho.
Apalagi indera pendengaran anak usia 4 hingga 6 tahun masih sensitif. Sehingga fase ini menjadi waktu yang tepat anak menerima beragam stimulus suara.
Baca juga: Bukan Eksploitasi, Ini Pekerjaan Rumah yang Sesuai Usia Anak
Merangkum akun Instagram Chaisplay, ada banyak manfaat 'eksplorasi suara' pada kemampuan belajar si kecil. Antara lain:
Untuk memberikan stimulus suara terhadap anak, orangtua bisa melakukan permainan di rumah saja bertemakan mengenal suara, ini 5 kegiatannya:
1. ASMR suara (bicara bisik-bisik)
Sebagai pemanasan, ajaklah si kecil bermain memberi pesan sambil berbisik di telinga. Saat melakukan hal ini, anak perlu konsentrasi untuk mendengarkan suara dengan volume kecil.
Orangtua juga bisa membuat telepon dari gelas dan benang lalu dimainkan bersama.
2. Aku si detektif suara
Suara apa saja yang terdengar di rumah? Biarkan si kecil mengitari rumah sambil mencari suara dan tempat munculnya suara. Kegiatan ini bisa menjadi sarana bagi anak melakukan eksplorasi suara.
Orangtua juga bisa menempelkan stiker pada benda-benda yang mengeluarkan suara agar bisa dicari oleh anak.
Baca juga: Ternyata Menggambar Banyak Manfaat bagi Anak, Begini Kata Psikolog UGM
3. Suara dari badanku
Suara apa saja yang muncul dari badanku? Bermainlah mengenal suara yang muncul dari tubuh bersama keluarga.
Orangtua bisa mengajak anak mengamati suara batuk, bersin, bersiul dan carilah suara seru lainnya dari badan.
4. Berubah menjadi alat musik