Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara bagi Orangtua Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahan

Kompas.com - 08/03/2021, 07:36 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang anak, bisa melakukan sebuah kesalahan. Namun, saat anak melakukan kesalahan orangtua jangan terpancing dulu.

Membimbing anak agar mampu belajar dari kesalahan, kelak dapat membuat anak mampu menerima kritik dan bangkit lebih cepat dari kegagalan.

Dilansir dari laman Instagram Kemendikbud, @kemdikbud.ri, ada 4 cara mengajarkan anak belajar dari kesalahan:

1. Sampaikan apa salahnya, bukan pribadinya.

Dalam keseharian, anak kerap tak luput dari kesalahan kecil. Agar anak paham akan kesalahannya, hindari mengkritik pribadi anak. Jangan sampai, orangtua lupa menjelaskan kesalahan anak melainkan mencibir perilaku anak.

Sampaikan secara spesifik kesalahan anak. Dengan begitu anak bisa mengerti apa yang ia lakukan adalah salah. Tanpa harus menerima kritikan kepribadian. Misal, mengkritiknya karna sikap cerobohnya.

2. Terima perasaannya

Bila anak terlihat sedih, kesal, marah, kecewa atas kesalahannya orangtua bisa lakukan satu hal.

Dengar dan terima dulu perasaan anak saat itu juga. Barulah, jika anak mulai tenang, orangtua bisa memberikan semangat untuk lebih baik.

Dengan cara ini, anak bisa semakin merasa orangtua bisa dijadikan andalan dan meningkatkan bounding antara anak dan orangtua.

Baca juga: 5 Tips bagi Orangtua agar Anak Mau Bekerja Sama

3. Gunakan kata seandainya

Saat anak kesulitan mengerjakan tugas atau mendapatkan nilai diluar ekspektasinya, hindari untuk merendahkan diri anak.

Jangan sekali-kali, mengatakan bodoh, lemah, kepada anak. Karena, hal ini bisa membuat anak menganggap dirinya sesuai apa kata orang tuanya. Bisa jadi, ketika tumbuh dewasa, si anak terus merasa minder dan sulit untuk berkembang.

Orangtua, jika dihadapkan pada situasi seperti ini pilihlah kata-kata yang bisa memotivasi anak. Atau, pilih kata-kata yang mengandung makna positif.

Dengan begitu, dimasa yang akan datang anak tak hanya bisa mengontrol emosinya saja. Melainkan, bisa mengembangkan diri lebih baik.

4. Bantu anak memahami kesalahan bukan untuk dihindari tetapi diperbaiki

Langkah terpenting selajutnya, ialah bantu anak memahami bahwa kesalahan harus diakui. Bukan dihindari dan bisa diperbaiki.

Mengajarkan anak mengakui kesalahan, akan membantunya melatih kejujuran. Dengan begitu, ia bisa dengan mudah mengoreksi apa yang harus dilakukan ketika kesalahan terjadi.

Pahami pada anak, apapun kesalahan yang terjadi, selalu ada cara untuk memperbaikinya.

Baca juga: Bingung Tangani Permasalahan Anak Usia Dini? Begini Peran Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau