KOMPAS.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK).
Untuk menyukseskan program tersebut, Kemdikbud meminta semua pihak berkoloborasi. Tujuannya agar bisa mencetak SMK berkualitas dengan guru-guru kompeten dan lulusan yang mampu terserap di dunia kerja.
“Pertama, kami ingin kolaborasi semua pihak, mulai dari sekolah, industri, hingga perguruan tinggi vokasi. Kalau terjadi kolaborasi, saya kira ini akan menjadi kolaborasi yang baik,” kata Direktur SMK M Bakhrun, Selasa (30/3/2021).
Senada dengan Bakhrun, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi H Pahri menyebutkan, keberadaan SMK PK harus diiringi dengan kolaborasi mumpuni dari berbagai pihak.
Baca juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Kemdikbud? Simak 4 Kemungkinan Ini
Pasalnya, baik guru maupun kepala sekolah, sebut dia, memiliki peran penting untuk menebar semangat positif SMK PK.
“Kita harus berani mengambil risiko. Mustahil sekolah besar kalau tidak berani mengambil risiko, karena manfaatnya memberikan semangat positif bagi sekolah,” ujar Pahri dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/4/2021).
Sebagai kepala sekolah yang berhasil membawa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi menjadi SMK Center of Excellence (CoE), Pahri juga turut memberikan beberapa kiat-kiat yang perlu dipersiapkan suatu SMK agar dapat menjadi SMK PK.
Menurutnya, ada beberapa program yang perlu dilakukan sekolah untuk menjamin dan mendukung mutu sekolah agar bisa terus berkembang dan melahirkan lulusan kompeten.
Baca juga: Bantuan Kuota Internet dari Kemdikbud Mulai Cair Besok, Ini Perinciannya...
“Salah satunya adalah pelatihan bagi kepala sekolah agar terampil dan kompeten, sehingga bisa menahkodai sekolah yang dipimpin. Pelatihan yang diberikan bisa berupa pelatihan menjadi chief executive officer (CEO),” kata dia.
Pelatihan itu, imbuh Pahri, berguna untuk memberikan gambaran kepada para kepala sekolah tentang gambaran nyata yang ada di lapangan.
“Selain itu, dunia usaha dan dunia industri (Dudi) juga berperan penting bagi kemajuan SMK agar bisa menghasilkan lulusan yang terserap di dunia industri. Ini membuat sekolah bisa berkolaborasi agar peserta didik dapat magang dan mengasah potensi dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri,” paparnya.
Lebih lanjut, ia berharap, Dudi mampu bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan terlibat dalam dunia pendidikan untuk memfasilitasi peserta didik untuk ikut magang dan kegiatan-kegiatan yang mengasah potensi.
Baca juga: Kemendikbud: 5 Karakter Ini Harus Ditumbuhkan pada Anak Usia Dini
“Kemudian yang tak kalah penting, guru-guru harus diberikan pelatihan yang bisa mendukung kompetensinya,” terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.