Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus pada Pelajar dan Santri, BIN Kembali Gelar Vaksinasi di Pesantren dan Sekolah

Kompas.com - 01/08/2021, 18:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan kegiatan vaksinasi di lingkungan pesantren dan sekolah serta door to door kepada masyarakat di wilayah Tangerang, Bekasi, dan Trenggalek.

Pada tahap ini BIN menargetkan pelaksanaan 7.000 vaksinasi dan penyaluran 7.000 bansos sembako dan vitamin di tiga titik: Ponpes Ummul Qura (Pondok Cabe, Tangsel), Yayasan Hasah Kebajikan, door to door vaksinasi dan bansos di Gg Lengkeng Rt 04 Rw 04 dan Gg Lengkeng Rt 03 Rw 04.

Kepala BIN, Prof. Budi Gunawan menyampaikan, penularan Covid-19 di kalangan pelajar cenderung naik.

“Anak-anak kasus positif yang tertular meningkat, sehingga BIN fokus pada pelajar SMP-SMA dan para santri, karena mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” jelas Budi Gunawan melalui rilis resmi (1/8/2021).

Menurut data satgas penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021 lalu mencatat, ada 12,8 persen atau sekitar 351.336 kasus positif covid-19 terjadi pada usia anak usia 0–18 tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi adalah, korban anak meninggal karena covid-19 mencapai 777 orang.

Anak menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif di Indonesia.

Oleh karenanya, Budi Gunawan mengajak masyarakat tidak khawatir melakukan vaksinasi karena vaksin yang digunakan saat ini aman, halal dan dijamin oleh pemerintah. Terlebih mayoritas masyarakat sudah banyak yang sadar akan pentingnya vaksin.

"Dengan diselenggarakannya vaksinasi tersebut diharapkan terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity sehingga terlindung dari virus corona," jelasnya.

Ia berharap vaksinasi massal dan door to door ini memantik semangat warga, yang tadinya kurang paham, takut, salah informasi, cemas atas vaksinasi, bisa berubah pikiran dan tergerak untuk ikut vaksinasi.

“Dengan vaksinasi memang bukan berarti tidak terkena Covid-19. Namun, ketika terkena, gejalanya lebih ringan dibanding jika tidak divaksinasi. Jadi, tubuh lebih kebal,” ujarnya.

Budi Gunawan juga meminta orangtua, pelajar SMP-SMA dan santri tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai hoaks yang beredar di dunia maya.

"Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi orang lain. Apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi Covid-19 sebaik yang diberikan vaksin," ungkapnya.

Vaksinasi secara massal dan door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari sehingga diharapkan target herd immunity mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.

Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperti Afrika, Eropa, Filiphina, Amerika Serikat, dan India. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19,” katanya.

Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, Budi Gunawan berharap proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online akan dapat segera diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau