Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Kenali Sejarah dan Keunikan Tari Saman Asal Aceh

Kompas.com - 06/09/2021, 07:17 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap provinsi di Indonesia mempunyai tarian tradisional yang sudah terkenal hingga mancanegara.

Tarian dari tiap daerah mempunyai keunikan dan filosofi yang berbeda-beda. Tentu kamu pernah melihat Tari Saman. Tarian yang dilakukan banyak penari ini selalu mengundang decak kagum.

Pasalnya tiap penari memperlihatkan kepiawaian dan kecepatan menggerakan tangan dan tetap dalam posisi duduk.

Ciri khas Tari Saman adalah koreografi gerakannya yang sporadis, ritmis, namun tetap mempertahankan estetika komposisi dan keluwesan gerakan dari para penarinya.

Baca juga: Rumah Sakit Awal Bros Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3, Yuk Daftar

Jadi Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia

Melansir dari akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Tari Saman telah ditetapkan Unesco sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Keputusan dari Unesco ini dilakukan dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, 24 November 2011 silam.

Tarian ini berasal dari Dataran Tinggi Gayo, Provinsi Aceh, dan dikembangkan oleh Syekh Mohammad as-Samman, guru tasawuf kelahiran Madinah, pada abad ke-17 Masehi.

Mulai dikenal tahun 1974

Tari Saman mulai dikenal luas di negara Indonesia pada tahun 1974, ketika itu Tari Saman tampil dalam pembukaan Taman Mini Indonesia Indah. Setelah itu banyak orang menggelar lomba atau festival Tari Saman.

Baca juga: Pertama Kali, UNS Peringkat 6 Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2022

Setiap penampil dalam tari Saman menggunakan baju adat khas Aceh yang longgar, panjang dan berwarna cerah. Seperti merah, kuning dan ungu. Penari juga lengkap menggunakan sarung dan ikat kepala.

Mengutip artikel dari Kompas.com (30/01/2021) Tari Saman merupakan tarian yang cukup unik, karena tidak menggunakan alat musik. Namun, hanya menampilkan gerakan tangan, badan, dan kepala.

Hal lain yang menarik adalah posisi duduk penari dan goyangan badan ke kiri dan ke kanan saat syair lagu dinyanyikan.

Baca juga: Mahasiswa DKV, Ini 5 Situs Terbaik untuk Menampilkan Karyamu

Hasil pengembangan dari permainan rakyat

Tarian tersebut diberi nama tari Saman sesuai dengan nama penciptanya. Tari Saman merupakan pengembangan dari permainan rakyat, tari Tepuk Abe.

Tari Tepuk Abe sangat diminati masyarakat Aceh pada waktu itu. Hal inilah yang menyebabkan Syekh Saman mengembangkan tari Tepuk Abe dengan menyisipi syair-syair yang berisi pujian-pujian kepada Sang Pencipta. Tari Saman digunakan sebagai media dakwah agama Islam pada waktu itu.

Karena kondisi Aceh yang mengalami peperangan, maka Syekh Saman menambahkan syair-syair yang dapat menumbuhkan semangat juang masyarakat Aceh.

Unsur tari Saman Dikutip dari buku Lanskap Negeri Saman (2017) karya Rismawati, tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Nyanyian tari Saman menggunakan bahasa Gayo.

Baca juga: Mata Kuliah Paling Aneh di Dunia, Ada Cara Menyelamatkan Diri dari Zombie

Biasanya nyanyian tersebut diawali dengan puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selanjutnya, ada salam sapaan kepada khalayak ramai, berbagai jenis nyanyian, dan pantun-pantun.

Itulah informasi mengenai sejarah Tari Saman dan keunikan dalam tarian ini. Sebagai generasi muda yang wajib melestarikan kebudayaan Indonesia, kamu bisa juga belajar tari asli dari daerahmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com