Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim ITB Teliti Fosil di Waduk Saguling, Temukan Fakta Hewan Purba

Kompas.com - 18/10/2021, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tim dari Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penelitian pada fosil di pulau Sirtwo di tengah Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat.

Adapun penemuan itu berawal dari laporan masyarakat. Selama kegiatan survei, tim melakukan pengamatan di 17 titik di sepanjang Pulau Sirtwo.

Tim berhasil memverifikasi bahwa tulang yang ditemukan pada batuan di sepanjang pulau merupakan fosil, bukan hewan yang sifatnya modern/kontemporer/hari ini.

Baca juga: SITH ITB: Begini Cara Menjaga Kualitas Teh

Kesimpulan tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Mika Rizki Puspaningrum, S.Si., M.T, Ph.D., dari KK Paleontologi dan Geologi Kuarter, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB).

Menurutnya, fosil-fosil yang ditemukan di permukaan dan juga yang telah terekspos kemudian diangkat dan disimpan oleh pihak yang berwenang di lokasi.

"Berdasarkan temuan tersebut, tim berhasil mengidentifikasi fosil-fosil yang telah dikumpulkan," ujarnya dikutip dari laman ITB, Senin (18/10/2021).

Adapun, fosil-fosil yang ditemukan berasal dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau dan banteng), Cervidae (kelompok rusa) dan Elphas maximus (gajah).

Awal mula penemuan

Dijelaskan Mika, kronologis penemuan fosil sekitar tahun 2020, yakni beberapa warga lokal mengembangkan objek wisata Pulau Sirtwo, pulau-pulau di sekitar Bendungan Saguling, yang dulunya dimanfaatkan warga untuk menambang pasir.

Sudah dilakukan beberapa kali wisata terbatas ke sana. Awalnya wisata yang ada hanya susur perahu, foto-foto di pinggir danau, dan ke menara Sirtwo.

Baca juga: Alumnus ITB Beri Tips Bangun Karier di Perusahaan Startup

Namun ketika mengeksplorasi pulau, salah satu penggiat Pemandu Geowisata Indonesia mendapatkan laporan dari warga sekitar yang bernama Pak Jahidin mengenai batuan yang seperti tulang.

Usai dicek ke lapangan dan difoto, foto tersebut disampaikan kepada salah satu anggota tim, yang kemudian berinisiatif untuk mengecek lokasi tersebut untuk melakukan verifikasi temuan warga.

Untuk Survei dilakukan pada dua hari berbeda yaitu Minggu, 10 Oktober dan Jumat, 15 Oktober 2021.

Tim itu melibatkan Alfend Rudyawan (KK Geodinamika dan Sedimentologi), Astyka Pamumpuni (KK Geologi Terapan), Sukiato Khurniawan (Dosen Prodi Geologi Universitas Indonesia, Alumni T. Geologi ITB angkatan 2011) dan Alfita Handayani (Dosen T. Geodesi ITB).

Tim yang bekerja sama dengan Museum Geologi ini juga melakukan ekskavasi terhadap tulang kaki depan gajah yang telah terbuka dan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Maka dari itu Tim ITB berinisiatif untuk melindungi fosil hewan purba tersebut dengan cara membungkusnya dengan gips untuk kemudian dapat diangkat dan diteliti lebih lanjut.

Baca juga: Ini yang Dipelajari Jurusan Meteorologi ITB dan Prospek Kerjanya

"Selain paleontologi, tim juga akan mengembangkan penelitian pada aspek geologi secara menyeluruh, meliputi kajian stratigrafi, umur dan lingkungan purba," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau